Geser ke atas
News Ekbis Sosok Halal Pelesir Olahraga Nasional Daerah Otomotif

Kanal

Pergeseran Musim Tanam dan Giling Tebu, Penyebab Harga Gula Melejit dan Langka di Lampung
Lampungpro.co, 11-Mar-2020

Heflan Rekanza 1196

Share

BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.co): Ketersediaan gula pasir curah dan kemasan terjadi di beberapa pasar, salah satunya di Pasar Panjang Bandar Lampung. Hampir langkanya stok gula ini membuat para pedagang sembako kesulitan memenuhi stok kebutuhan toko. Hampir rata-rata ketersedian gula terbatas, dan belum ada tanda-tanda pasokan dari agen.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Lampung, Satria Alam mengatakan, bahwa kenaikan harga gula pasir di pasar modern dan tradisional terjadi akibat pergeseran musim tanam dan giling tebu. "Harga gula pasir di pasaran saat ini di atas harga acuan yang seharusnya Rp12.500 per kilogram, menjadi Rp15.500 per kilogram. Ini terjadi akibat adanya pergeseran musim tanam dan giling tebu," kata dia, Rabu (11/3/2020).

Menurut Satria Alam, pergeseran musim tanam dan giling tebu terjadi secara nasional akibat adanya musim kemarau panjang. "Gula merupakan komoditas penting sehingga terus kami pantau. Seperti yang kita ketahui, pada tahun lalu sempat terjadi kekeringan, sehingga terjadi pergeseran musim tanam dan musim giling tebu yang menimbulkan kurangnya pasokan gula pada saat ini," ucap dia.

Ia menjelaskan, Lampung sebagai salah satu lumbung gula menghasilkan lebih dari 700.000 ton gula yang didistribusikan ke sejumlah daerah. "Provinsi Lampung menghasilkan rata-rata lebih dari 700.000 ton gula yang nantinya akan didistribusikan ke sejumlah daerah. Mungkin akan terkendala akibat pergeseran musim tanam dan giling tebu. Sedangkan untuk rata-rata konsumsi gula di Lampung per kapita mencapai 8,3 hingga 8,4 kilogram gula dalam satu tahun," jelas Satria Alam.

Ia menerangkan, pemerintah pusat dan pemerintah Lampung telah mengupayakan berbagai hal untuk menstabilkan harga gula di pasaran. "Pemerintah pusat dan Lampung telah melakukan beberapa upaya dan langkah cepat untuk menstabilkan harga gula di pasaran akibat kekosongan pasokan, yaitu dengan mengizinkan impor gula untuk sementara waktu, melakukan operasi pasar, serta menggunakan cadangan gula yang ada di produsen gula swasta ataupun BUMN," terang dia.(PRO2)

Berikan Komentar

Kopi Pahit

Artikel Lainnya
Pilgub Lampung, Peruntungan Arinal Djunaidi Berhenti di...

Saya yakin kekalahan Arinal bersama 10 bupati/walikota di Lampung...

1629


Copyright ©2024 lampungproco. All rights reserved