JAKARTA (Lampungpro.com): Pemerintah menargetkan realisasi penanaman modal di dalam negeri mampu menopang pertumbuhan ekonomi tahun ini dan diharapkan separuh investasi berasal dari kontribusi sektor industri. Untuk itu, Kementerian Perindustrian mendorong percepatan dan memfasilitasi insentif bagi pelaku manufaktur yang ingin memperluas usahanya.
Bapak Presiden Joko Widodo meminta kami melihat driver utama apa yang mampu meningkatkan laju perekonomian di tahun ini. Setelah pada 2016, salah satunya melalui tax amnesty untuk pendapatan negara, kata Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto usai menjadi pembicara pada Rapat Koordinasi Nasional Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Tahun 2017 di Nusa Dua, Bali, Jumat (24/2/2017).
Menperin melalui rilis pernya menegaskan, investasi menjadi harapan besar untuk mendongkrak PDB nasional tahun 2017 yang ditargetkan tumbuh sekitar 5,1-5,4 persen. "Agar ekonomi kita bisa mencapai 5,6 persen, butuh investasi Rp800 triliun. Dari total investasi, 50 persennya akan disumbang dari sektor industri, kata dia.
Berdasarkan catatan BKPM, target investasi tahun 2017 sebesar Rp678 triliun dan tahun 2018 sebesar Rp863 triliun. Agar ekonomi kita bisa mencapai 5,6 persen, butuh investasi Rp800 triliun, ujar dia.
Guna menarik investasi sektor industri di Indonesia, Airlangga mengungkapkan, pemerintah terus berupaya menciptakan iklim usaha yang kondusif, melakukan deregulasi, dan menerbitkan paket kebijakan ekonomi. Selain itu, pembangunan infrastruktur, pengembangan kawasan industri serta pemberian insentif fiskal berupa tax allowance dan tax holiday. "Beberapa pelaku industri telah menyatakan minat investasinya tahun ini kepada kami seperti sektor agro, kimia dan logam, kata dia.
Kemenperin mencatat, mulai tahun 2017-2020 sudah ada 89 proyek investasi dengan nilai mencapai Rp527,5 triliun dan ditargetkan menyerap tenaga kerja sebanyak 544 ribu orang. Pada tahun 2016, nilai investasi PMDN sektor industri mencapai Rp106,78 triliun atau tumbuh 19,92 persen dibandingkan tahun 2015 sebesar Rp89,04 triliun. "Investasi sektor industri tersebut memberikan kontribusi 49,38 persen dari total investasi PMDN tahun 2016 sebesar Rp216,23 triliun, kata Airlangga.
Sedangkan, untuk nilai investasi PMA, sektor industri tahun 2016 memberikan sumbangan sebesar USD16,68 miliar atau meningkat 41,86 persen dibandingkan tahun 2015 yang mencapai USD11,76 miliar. Investasi PMA ini memberikan kontribusi 57,61 persen dari total investasi PMA tahun 2016 sebesar USD28,96 miliar. Kami optimis investasi tahun ini akan meningkat karena adanya penurunan harga gas bagi industri, kata dia.
Menperin menyampaikan, beberapa kawasan industri di Tanah Air telah siap diisi oleh investor dan didukung dengan fasilitas penunjang seperti pelabuhan dan infrastruktur lainnya. Misalnya, Kawasan Industri Sei Mangkei, Sumatera Utara yang difokuskan pada pengembangan oleokimia, Kawasan Industri Dumai, Riau dan Kawasan Industri Berau, Kalimantan Timur yang akan dibangun menjadi Palm Oil Green Economic Zone (POGEZ). Serta, Kawasan Industri Morowali, Sulawesi Tengah dan Kawasan Industri Konawe, Sulawesi Tenggara yang menjadi pusat pengembangan industri smelter berbasis nikel. (*/PRO2)
Berikan Komentar
Dukungan dan legacy yang besar, juga mengandung makna tanggung...
18409
Lampung Selatan
7013
Bandar Lampung
4426
Lampung Tengah
4316
Gerbang Sumatera
3970
479
08-Apr-2025
323
08-Apr-2025
Universitas Lampung
Universitas Malahayati
Politeknik Negeri Lampung
IIB Darmajaya
Universitas Teknokrat Indonesia
Umitra Lampung
RSUDAM Provinsi Lampung
TDM Honda Lampung
Bank Lampung
DPRD Provinsi Lampung
DPRD Kota Bandar Lampung
DPRD Kota Metro
Pemrov Lampung
Pemkot Bandar Lampung
Pemkab Lampung Selatan
Pemkab Pesisir Barat
Pemkab Pesawaran
Pemkab Lampung Tengah
Pemkot Kota Metro
Pemkab Mesuji
Pemkab Tulangbawang Barat
Suaradotcom
Klikpositif
Siberindo
Goindonesia