Geser ke atas
News Ekbis Sosok Halal Pelesir Olahraga Nasional Daerah Otomotif

Kanal

Petani Lampung Sambut Gembira Panen Raya Harga Gabah Rp6,5 Ribu Perkilo, Pemprov Upayakan Harga Stabil dan Menguntungkan
Lampungpro.co, 08-Apr-2025

Febri 59998

Share

Gubernur Lampung Saat Panen Raya di Trimurjo Lampung Tengah | Lampungpro.co/Dok Kominfo

TRIMURJO (Lampungpro.co): Ribuan petani di Lampung turut merayakan keberhasilan panen raya padi serentak yang digelar Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung di Kelurahan Adipuro, Kecamatan Trimurjo, Lampung Tengah, Senin (7/4/2025).

Acara ini diikuti oleh 14 provinsi sentra pangan di Indonesia, termasuk Lampung, dan dihadiri secara virtual oleh Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto, serta Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman. 

Para petani menyambut gembira kebijakan pemerintah yang menetapkan harga gabah di kisaran Rp4.500–Rp6.500 perkilogram. Meikurnianto, salah seorang petani yang hadir, mengungkapkan rasa syukurnya.

"Kami bersyukur, harga Rp6.500/kg ini benar-benar membantu kami. Semoga penyerapan gabah oleh Bulog bisa lebih maksimal ke depannya," ungkap Meikurnianto.

Sementara itu, Presiden RI, Prabowo Subianto menegaskan, pihaknya terus berkomitmen untuk terus meningkatkan kesejahteraan petani melalui berbagai kebijakan yang berpihak kepada mereka dan menjaga stabilitas harga pangan.

"Petani adalah tulang punggung bangsa, karena tanpa pangan, tidak ada negara. Saya ingin menjadi presiden yang berhasil menurunkan harga pangan untuk rakyat Indonesia, ini adalah keinginan dari semua menteri, semua gubernur, semua bupati, dan seluruh rakyat," tegas Prabowo Subianto.

Sementara itu, Gubernur Lampung, Rahmat Mirzani Djausal menyebutkan, kebijakan penetapan harga gabah ini telah memberikan dampak nyata. Namun ia juga mengingatkan ancaman spekulasi pedagang saat panen raya.

"Kami mengharapkan kerjasama dari para Bupati dan Bulog, untuk terus bekerja secara maksimal dalam upaya menstabilkan harga gabah," sebut Rahmat Mirzani Djausal.

Sementara di lapangan, petani masih menghadapi sejumlah tantangan. Bupati Lampung Tengah, Ardito Wijaya, menyoroti masalah irigasi dan penyerapan gabah. "Jadwal air belum optimal, jaringan irigasi butuh perbaikan. Kami harap ada sinergi lebih kuat antara pusat dan daerah," kata Ardito Wijaya

Acara ditutup dengan panen simbolis menggunakan Combine Harvester dan transaksi serap gabah oleh Bulog, sebagai bukti nyata dukungan pemerintah terhadap petani. Panen raya ini menjadi momentum penting bagi petani Lampung, yang produksi padinya terus meningkat.

Dengan dukungan mekanisasi pertanian dan kebijakan harga yang menguntungkan, kesejahteraan petani diharapankan menjadi lebih baik. (***)

Editor : Febri Arianto

Berikan Komentar

Kopi Pahit

Artikel Lainnya

Copyright ©2024 lampungproco. All rights reserved