Geser ke atas
News Ekbis Sosok Halal Pelesir Olahraga Nasional Daerah Otomotif

Kanal

Piala AFF 2018, Apa Sumber Kegagalan Timnas Indonesia?
Lampungpro.co, 27-Nov-2018

Erzal Syahreza 933

Share

Piala AFF 2018, Bima Sakti, Lampung, Bandar Lampung, Lampungpro.com, Info Lampung

JAKARTA (Lampungpro.com): Sepak bola Indonesia menutup tahun 2018 dengan tak mengenakkan. Di ajang Piala AFF 2018, Timnas Indonesia yang dilatih Bima Sakti, tak berdaya, tersingkir, bahkan sebelum laga penyisihan grup berakhir. Dua kekalahan di Grup B, 0-1 dari Singapura dan 2-4 dari Thailand, membuat Timnas Indonesia gagal melangkahkan kaki ke semifinal. Bahkan, kemenangan 3-1 atas Timor Leste tak mampu menyelamatkan peluang untuk mengamankan tiket ke empat besar.

Kepastian tersingkir itu didapat Indonesia usai laga Thailand vs Filipina yang berakhir imbang 1-1, sehingga nilai keduanya, tujuh, tak mampu lagi dikejar Timnas Indonesia yang ketika itu hanya memiliki tiga poin dengan satu laga tersisa. Praktis, laga terakhir di Grup B, melawan Filipina, Minggu (25/11) hanya merupakan formalitas bagi Timnas Indonesia. Itu pun gagal pula dimenangkan. Tim Garuda dan Filipina berbagi angka 0-0.

Hasil ini tentu saja bertolak belakang dengan torehan Timnas Indonesia di ajang yang sama dua tahun lalu. Ketika itu di bawah asuhan Alfred Riedl, Tim Garuda melangkah hingga ke partai puncak dengan meyakinkan. Sayangnya, ketika itu di final, Indonesia harus mengakui keunggulan musuh bebuyutan, Thailand. Dalam dua laga final, Timnas Indonesia kalah dengan agregat 2-3.

Kegagalan Timnas Indonesia lolos ke semifinal juga mengulang sejarah kelam yang pernah dialami Indonesia di tiga edisi Piala AFF sebelumnya: 2007, 2012, dan 2014. Padahal, Indonesia sendiri sebenarnya punya rekor mentereng di ajang sepak bola paling elite se-Asia Tenggara ini.

Meski belum pernah juara, Indonesia pernah lima kali menembus partai puncak. Pun tahun ini, Timnas Indonesia juga sebenarnya disebut-sebut sebagai salah satu kandidat kuat juara, selain Thailand dan Vietnam.

Pamor Indonesia bahkan sempat membuat tim-tim elite seperti Vietnam, Malaysia, termasuk Thailand cukup berhitung saat berhadapan dengan Indonesia. Sebab, secara materi pemain, nama-nama seperti Stefano Lilipaly, Evan Dimas, Andik Vermansah, tak kalah dengan bintang-bintang tim rival.

Penunjukan Bima Sakti dituding banyak orang sebagai salah satu penyebab kegagalan Timnas Indonesia di Piala AFF 2018. Mantan gelandang andal itu dianggap belum memiliki pengalaman terjun di dunia kepelatihan sepak bola internasional. Bima sendiri sejatinya bukanlah pilihan utama PSSI untuk menkhodai Tim Garuda di Piala AFF 2018. Awalnya, PSSI berharap Hansamu Yama dan kawan-kawan tetap akan didampingi pelatih asal Spanyol, Luis Milla, yang sempat menangani Indonesia di ajang SEA Games 2017 dan Asian Games 2018.

Namun, negosiasi kontrak lanjutan dengan Luis Milla menemui jalan buntu, sehingga PSSI memutuskan menunjuk Bima. Kebetulan, sebelumnya, Bima adalah asisten Luis Milla. Maka itu, pemain-pemain yang dipanggil juga mayoritas merupakan mantan anak asuh Luis Milla di ajang SEA Games 2017 dan Asian Games 2018. Metode latihan dan strategi Luis Milla pun tetap dijalankan Bima Sakti.

Namun, ya itu tadi. Sentuhan tangan Bima ternyata belum terlalu dingin untuk memberikan prestasi. Bima sendiri bukan tak tahu dirinya jadi sorotan. Secara gentlemen, dia pun meminta maaf atas kegagalan ini. "Mungkin yang pertama dari kami tim pelatih, ofisial, hingga para pemain meminta maaf atas pencapaian ini. Pasti semua sedih dan kecewa dengan hasil ini. Namun, ini bukan kiamat bagi sepak bola Indonesia. Ini menjadi koreksi dan titik kebangkitan kami," kata Bima. (***/PRO3)

Berikan Komentar

Kopi Pahit

Artikel Lainnya
Pilgub Lampung, Peruntungan Arinal Djunaidi Berhenti di...

Saya yakin kekalahan Arinal bersama 10 bupati/walikota di Lampung...

1745


Copyright ©2024 lampungproco. All rights reserved