BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.com) : Sebuah riset terbaru mengungkap bahaya dari pola makan yang tidak sehat. Menurut hasil riset ini, setiap tahunnya pola makan tidak sehat menjadi penyebab 10,9 juta kematian di dunia. Angka itu jauh lebih tinggi dibanding kematian akibat tembakau atau rokok.
Riset ini merupakan bagian dari studi global yang dilakukan oleh Institute of Health Metrics and Evaluation (IHME) di Seattle, Amerika Serikat. Hasil detailnya telah dipublikasikan di jurnal Lancet. Para periset mengatakan bahwa masalah terbesar dari pola makan yang tidak sehat ini bukan terletak pada makanan siap saji yang kita konsumsi. Masalah terbesar ada pada makanan bernutrisi yang tidak kita makan.
Mereka menjelaskan bahwa gula dan lemak trans pada makanan memang berbahaya. Tapi riset menemukan bahwa kebanyakan kematian terjadi akibat kurangnya makanan sehat yang kita konsumsi akibat buruknya pola makan kita. Oleh karena itu, para peneliti menyarankan kita untuk lebih sering mengonsumsi sayur-sayuran, buah, dan kacang-kacangan untuk mencegah hal itu.
Penyakit akibat pola makan yang buruk yaitu serangan jantung dan stroke. Keduanya, penyebab kematian utama akibat pola makan yang buruk. Kemudian diikuti dengan kanker dan diabetes tipe dua. Riset ini menemukan bahwa kematian akibat pola makan yang buruk bisa dicegah. Dengan mengubah dan membiasakan diri memiliki pola makan dan minum yang baik, satu dari lima kematian di seluruh dunia akibat pola makan yang buruk bisa dihindari.
"Temuan kami adalah pola makan yang tidak optimal menjadi penyebab bagi lebih banyak kematian secara global dibanding risiko lain, termasuk merokok tembakau. Ini menggarisbawahi pentingnya memperbaiki pola makan manusia di seluruh dunia," ujar para peneliti dalam laporan hasil riset ini dilansir The Guardian.
Secara rinci hasil riset ini mengungkapkan bahwa pola makan yang tidak sehat menyebabkan 10,9 juta kematian orang dewasa pada 2017. Itu merupakan 22 persen dari kematian orang dewasa pada 2017. Penyebab utamanya adalah penyakit jantung yang diikuti oleh kanker dan diabetes. 45 persen dari jumlah kematian itu berusia di bawah 70 tahun. Sementara tembakau diduga jadi penyebab 8 juta kematian tiap tahunnya. Lalu tekanan darah tinggi diduga jadi penyebab 10,4 juta kematian.
Christopher Murray, direktur IHME sekaligus anggota tim riset, mengatakan bahwa riset ini menegaskan bahwa pola makan yang tidak sehat sangatlah berbahaya. "Riset ini memperkuat dugaan yang telah banyak dimiliki orang selama beberapa tahun. Bahwa pola makan yang tidak sehat adalah penyebab banyak kematian dibanding faktor risiko lain di dunia," kata Murray.
"Hasil riset kami memberi pemahaman bahwa faktor risiko utama penyebab kematian akibat pola makan adalah konsumsi sodium yang tinggi atau konsumsi makanan sehat yang rendah. Riset kami juga menggarisbawahi perlunya usaha untuk mempromosikan produksi, distribusi, dan konsumsi makanan sehat di seluruh negara di dunia," terang dia.(**/PRO2)
Berikan Komentar
Sebagai salah satu warga Bandar Lampung yang jadi korban...
4133
Universitas Lampung
Universitas Malahayati
Politeknik Negeri Lampung
IIB Darmajaya
Universitas Teknokrat Indonesia
Umitra Lampung
RSUDAM Provinsi Lampung
TDM Honda Lampung
Bank Lampung
DPRD Provinsi Lampung
DPRD Kota Bandar Lampung
DPRD Kota Metro
Pemrov Lampung
Pemkot Bandar Lampung
Pemkab Lampung Selatan
Pemkab Pesisir Barat
Pemkab Pesawaran
Pemkab Lampung Tengah
Pemkot Kota Metro
Pemkab Mesuji
Pemkab Tulangbawang Barat
Suaradotcom
Klikpositif
Siberindo
Goindonesia