Geser ke atas
News Ekbis Sosok Halal Pelesir Olahraga Nasional Daerah Otomotif

Kanal

Presiden Jokowi akan Buka Rakernas Hipmi 2017
Lampungpro.co, 26-Mar-2017

Lukman Hakim 984

Share

JAKARTA (Lampungpro.com): Presiden Joko Widodo dijadwalkan akan membuka Rapat Kerja Nasional Hipmi pada 27 Maret mendatang. "Insya Allah sudah dijadwalkan akan dibuka Bapak Presiden," kata Ketua Umum Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Bahlil Lahadalia dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu (25/3/2017).

Menurut dia, selain Presiden Jokowi, sejumlah menteri Kabinet Indonesia Kerja juga dijadwalkan akan menjadi pembicara dan narasumber. Ketum Hipmi juga menuturkan, Rakernas akan dihadiri sebanyak 1.500 pengurus dari 34 Badan Pengurus Daerah se-Indonesia yang akan berlangsung sampai beberapa hari.

Kali ini, Rakernas mengangkat tema "Economic Revolution: Berkeadilan dan berkelanjutan," juga akan membahas konsolidasi internal serta perkembangan perekonomian dan dunia usaha terkini.�"Misalnya kita akan bahas rekomendasi kebijakan-kebijakan apa yang pemerintah perlu ambil untuk mengatasi tingginya disparitas pelaku dunia usaha, masalah Freeport, masalah kedaulatan energi, daya saing usaha kecil menengah. Kemudian, ketimpangan pembangunan antar wilayah, deindustrilisasi, serta berbagai kebijakan yang diharapkan berpihak kepada pelaku usaha lokal dan daerah," kata dia.

Bahlil memberi contoh, terkait disparitas dunia usaha, pihaknya tetap mendukung penguatan Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) sesuai amanat UU No. 5 Tahun 1999. Untuk itu, �Hipmi tidak mendukung uji materi atas UU tersebut ke Mahkamah Konstitusi. Karena penguatan KPPU diperlukan guna mencegah disparitas yang terlalu besar di dunia usaha.

Ketum Hipmi mengemukakan, UMKM di Indonesia terus bertambah. Bahkan, diperkirakan mencapai 56 juta pelaku usaha.�Herannya, ujar dia, pelaku UMKM ini tidak mengalami peningkatan signifikan dari segi aset dan kapasitas usaha. Sedangkan �usaha-usaha konglomerasi kian menggurita dan mengalami pertumbuhan aset yang spektakuler.�

Bahlil mengatakan, gejala tidak sehat tersebut dapat dilihat dari sulitnya usaha level menengah masuk ke jajaran usaha berukuran besar.�"Dari puluhan juta usaha kecil yang ada, rata-rata usaha kecil itu mentoknya nanti di menengah saja. Seperti ada kekuatan besar yang menghalangi dia naik kelas," kata dia. (*/ANT/PRO2)

Berikan Komentar

Kopi Pahit

Artikel Lainnya
Eva Dwiana Lanjut, Banjir Bandar Lampung Bakal...

Sebagai salah satu warga Bandar Lampung yang jadi korban...

4139


Copyright ©2024 lampungproco. All rights reserved