GUNUNGKIDUL (Lampungpro.com)-Berbagai event digelar oleh�Kabupaten Gunungkidul untuk mengangkat nama daerahnya ke dunia terutama memperkenalkan keindahan pantainya yang eksotis. Salah satunya dengan menggelar event�sport tourism�berupa lomba lari sepuluh kilometer "Baron 10K".�
Pantai Baron adalah pintu gerbang untuk masuk ke deretan puluhan pantai di bibir Samudera Indonesia yang ada di Gunungkidul. Baron 10K digelar oleh Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga, Dinas Pariwisata Kabupaten Gunungkidul dan bekerja sama dengan Harian Jogja, kelompok media dari Grup Bisnis Indonesia.
Menurut Kepala Bidang Pemasaran dan Bina Usaha Dinas Pariwisata Gunungkidul Yuni Hartini ajang Baron 10K memiliki dua target. "Pertama untuk mencari atlet pemula di bidang atletik dan kedua untuk promosi pariwisata pantai di daerah Gunungkidul," kata Yuni.
Atlet yang memiliki talenta dari hasil lomba ini selanjutnya dapat direkrut dan dilakukan pembinaan secara khusus guna ditempa menjadi atlet berprestasi.
Tahun ini, Baron 10K merupakan pelaksanaan ke-5. Event ini sukses digelar setiap tahunnya sejak 2013. Lebih dari tiga ribuan peserta mengikuti lomba dalam rangka memeriahkan Hari Olahraga Nasional dengan nilai hadiah total sejumlah puluhan juta rupiah.
Lomba lari Baron 10K telah ditetapkan sebagai kalender tahunan sport tourism untuk memperingati Hari Olahraga Nasional. "Tahun ini pun diselenggarakan kembali dengan target peserta 3.000 orang, mulai dari pelari seluruh Indonesia, atlet nasional, regional, daerah maupun warga masyarakat Kabupaten Gunungkidul sendiri,"�ujar�Purnomo Sumardamto, kepala seksi Promosi dan Informasi Dinas Pariwisata Gunungkidul.
Mekanisme pendaftaran Lomba Lari Baron 10K adalah peserta mendaftar langsung ke Disdikpora Gunungkidul atau Harian Jogja Jalan AM Sangaji (Tugu Jogja ke Utara). Biaya pendaftaran gratis alias tidak berbayar.
Menpar Arief Yahya mengapresiasi Pemkab Gunung Kidul yang gencar mempromosikan pantai-pantai cantik di selatan provinsi Jogjakarta itu. "Itu bagus! Pantai pantai pasir putihnya banyak dikenal wisatawan nusantara, bahkan beberapa sudah mendunia," kata Arief Yahya.
Dia berharap penataan dilakukan lebih bagus, agar wisatawan mancanegara semakin banyak yang datang. Karena mereka membutuhkan space yang cukup, kenyamanan, standart service yang kelas dunia. "Kalau mereka bisa menikmati pantai-pantai itu, akan lebih besar manfaat ekonomis yang didapat dari masyarakat," kata dia.
Standart service kelas dunia itu apa maksudnya? "Silakan buka 14 pilar�Travel and Tourism Competitiveness Index�(TTCI), yang dikeluarkan�World Economic Forum�(WEF). Mereka setiap dua tahun mengeluarkan report dan di situlah kita bisa baca, di mana kelemahan dan bagaimana agar daya saing wisata kita lebih unggul," ujar�Arief Yahya.
Menteri yang memperoleh penghargaan Ganesa Prajamanggala Bakti Adiutama dari Institut Teknologi Bandung (ITB) itu yakin, kalau mau menjadi global player, harus siap menggunakan global standart. "Maka benchmark lah dengan destinasi yang sama di negara yang sudah maju pariwisatanya," kata Arief Yahya.
Berikan Komentar
Sebagai salah satu warga Bandar Lampung yang jadi korban...
4147
Universitas Lampung
Universitas Malahayati
Politeknik Negeri Lampung
IIB Darmajaya
Universitas Teknokrat Indonesia
Umitra Lampung
RSUDAM Provinsi Lampung
TDM Honda Lampung
Bank Lampung
DPRD Provinsi Lampung
DPRD Kota Bandar Lampung
DPRD Kota Metro
Pemrov Lampung
Pemkot Bandar Lampung
Pemkab Lampung Selatan
Pemkab Pesisir Barat
Pemkab Pesawaran
Pemkab Lampung Tengah
Pemkot Kota Metro
Pemkab Mesuji
Pemkab Tulangbawang Barat
Suaradotcom
Klikpositif
Siberindo
Goindonesia