Geser ke atas
News Ekbis Sosok Halal Pelesir Olahraga Nasional Daerah Otomotif

Kanal

Punya Sejarah Agresi Belanda, Yuk Kunjungi Museum Perjuangan Desa Rejo Agung Lampung Timur
Lampungpro.co, 28-Feb-2022

Febri Arianto 1723

Share

Museum Perjuangan Desa Rejo Agung Lampung Timur | Ist/Lampungpro.co

SUKADANA (Lampungpro.co): Desa Rejo Agung, Batanghari, Lampung Timur mempunyai museum yang memiliki sejarah masa agresi Belanda. Museum tersebut, diberi nama Museum Perjuangan Desa, selesai dibangun tahun 2020.

Kepala Desa Rejo Agung, Sugino mengatakan, pembangunan museum dengan dana desa ini, sebenarnya selesai tahun 2020. Namun karena 2021 ada pandemi Covid-19, sempat ditunda pengembangannya dan sekarang mulai dicoba hidupkan kembali.

"Desa Rejo Agung mulai dibuka tahun 1940 an, desa ini memang menyimpan sejumlah sejarah. Bahkan, desa ini jadi salah satu desa basis gerilya saat agresi militer Belanda, hingg pernah dijadikan markas pemerintahan darurat kala Belanda menguasai Metro," kata Sugino dilansir Suara.com (jaringan media Lampungpro.co), Senin (28/2/2022).


Pajangan Foto-Foto Perjuangan Agresi Belanda di Museum Perjuangan Desa Rejo Agung Lampung Timur

 

Sementara itu, Guru Sejarah SMAN 1 Sekampung, Adi Setiawan mengungkapkan, letak museum desa ini sendiri cukup strategis, karen tak jauh dari Tugu Komando dan alun-alun desa. Desa ini Rejo Agung punya cerita sejarah kental, baik sejak dibuka pada era kolonisasi, hingga dalam perjalanannya saat ini.

"Hal ini nampak dari kehadiran bangunan-bangunan bersejarah lain, seperti Tugu Komando dan gapura desanya. Lewat grafis yang menarik, cerita terkait sejarah desa ditampilkan," ungkap Adi Setiawan.

Selain itu, musuem ini juga menyimpan sejumlah barang-barang seperti bedug, kentongan, dan lesung yang dibuat tahun 1966. Foto-foto Kepala Desa Rejo Agung sejak pertama hingga kini, hingga foto para pahlawan desa, juga tersimpan rapi dalam museum tersebut.

Terpisah, Aris salah seorang pendamping Desa Rejo Agung berharap, kehadiran museum ini menjadi pengingat bagi masyarakat desa. Kemudian bisa juga menjadi daya tarik orang, untuk berkunjung ke Rejo Agung.

"Museum ini menjadi media untuk pembelajaran baik warga dan generasi muda. Kemudian diharapkan museum ini, menjadi daya tarik bagi orang berkunjung ke desa ini," jelas Aris. (***)

Editor : Febri Arianto

Berikan Komentar

Kopi Pahit

Artikel Lainnya
Pilgub Lampung, Peruntungan Arinal Djunaidi Berhenti di...

Saya yakin kekalahan Arinal bersama 10 bupati/walikota di Lampung...

1307


Copyright ©2024 lampungproco. All rights reserved