Geser ke atas
News Ekbis Sosok Halal Pelesir Olahraga Nasional Daerah Otomotif

Kanal

Rentetan Gempa di Banten-Garut Terasa Hingga Lampung, BMKG Pastikan Tak Ada Kaitan
Lampungpro.co, 08-Jul-2020

Heflan Rekanza 559

Share

Informasi gempa yang disampaikan oleh BMKG | ist/Lampungpro.co

JAKARTA (Lampungpro.co): Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan gempa yang terjadi secara beruntun pada Selasa (7/7/2020) pagi dan siang, tidak memiliki kaitan satu sama lain. Termasuk untuk yang terjadi di utara dan selatan Pulau Jawa. "Sumber gempa, kedalaman, dan mekanismenya semua berbeda, kata Daryono, Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Rabu (8/7/2020).

Menurut Daryono, banyak pertanyaan dari masyarakat apakah gempa yang terjadi di Banten Selatan dan Selatan Garut bersumber dari sumber gempa yang sama. Kedua gempa tersebut menurutnya bersumber dari sumber gempa yang berbeda. Gempa Banten selatan terjadi akibat adanya deformasi batuan pada slab Lempeng Indo-Australia di Zona Benioff di kedalaman 87 kilometer. 

Sedangkan gempa selatan Garut dipicu oleh adanya deformasi batuan pada slab Lempeng Indo-Australia di Zona Megathrust. Rangkaian gempa dimulai dari Laut Jawa di utara Jepara bermagnitudo 6,1 pada pukul 05.54.44 WIB. Kemudian Gempa Rangkasbitung di selatan Banten bermagnitudo 5,1 pukul 11.44.14 WIB. Berlanjut gempa di selatan Garut (M= 5.0) pada pukul 12.17.51 WIB. Gempa bergeser ke selatan Selat Sunda dengan magnitudo 5,2 pukul 13.16 WIB.

Lindu yang terjadi, menurut Daryono, merupakan manifestasi pelepasan medan tegangan pada sumber gempa masing-masing. Ketika mencapai stres atau tegangan maksimum itu terjadi pelepasan energi sebagai gempa. Ini konsekuensi logis daerah dengan sumber gempa sangat aktif dan kompleks, ujar Daryono.

Apakah rentetan gempa ini sebagai pertanda akan terjadi gempa besar? Pertanyaan itu menurut Daryono sulit diprediksi. Tetapi dengan adanya rentetan aktivitas gempa ini tentu patut kita waspadai, kata dia. Dalam ilmu gempa atau seismologi, dia menambahkan, ada teori tipe gempa besar yang kejadiannya diawali dengan gempa pendahuluan atau gempa pembuka.

Setiap gempa besar menurutnya hampir dipastikan diawali oleh rentetan aktivitas gempa pembuka. Tetapi rentetan gempa yang terjadi di suatu wilayah juga belum tentu berakhir dengan munculnya gempa besar. Inilah karakteristik ilmu gempa yang memiliki ketidakpastian tinggi, terang Daryono.(PRO2)

Berikan Komentar

Kopi Pahit

Artikel Lainnya
Lampung Dipimpin Mirza-Jihan: Selamat Bertugas, "Mulai dari...

Dukungan dan legacy yang besar, juga mengandung makna tanggung...

24238


Copyright ©2024 lampungproco. All rights reserved