Geser ke atas
News Ekbis Sosok Halal Pelesir Olahraga Nasional Daerah Otomotif

Kanal

Resmi Diluncurkan, Lampung Jadi Provinsi Pertama Miliki Program Kelas Migran Vokasi di Sekolah dari Kementerian P2MI
Lampungpro.co, 31-Jul-2025

Febri 47154

Share

Menteri P2MI dan Gubernur Lampung Saat Teken Peluncuran Program Kelas Migran Vokasi | Lampungpro.co/Dok Kominfo

BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.co): Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung bersama Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI), penandatangani nota kesepahaman tentang pelaksanaan program kelas migran vokasi untuk pelajar SMA dan SMK atau sederajat.

Gubernur Lampung, Rahmat Mirzani Djausal menyebut, penandatanganan tersebut merupakan momentum penting bagi Lampung, karena menjadi langkah strategis dalam mempersiapkan lulusan SMA dan SMK di Lampung, agar mampu bersaing di pasar kerja global dengan keterampilan yang relevan, dan perlindungan yang memadai.

Menurutnya, jumlah angkatan kerja di Lampung saat ini mencapai 5,09 juta orang, dengan 4,8 juta diantaranya telah bekerja.

Dari total tersebut, hanya sekitar 1,4 juta orang atau 29 persen yang bekerja di sektor formal, sementara 3,4 juta lainnya masih berada di sektor informal. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) tercatat 206,8 ribu orang atau 4,07 persen.

"Jika dilihat dari jenjang pendidikan, lulusan SMA/MA mencatat TPT tertinggi 6,88 persen, disusul lulusan SMK 5,77 persen. Data ini menjadi sinyal kuat, lulusan Lampung terutama SMA dan SMK, belum sepenuhnya tersambung dengan kebutuhan dunia kerja, baik di dalam maupun luar negeri," kata Rahmat Mirzani Djausal.

Berangkat dari fakta tersebut, Pemprov Lampung berinisiatif menggagas Kelas Migran Vokasi, sebuah program yang diharapkan dapat meningkatkan keterampilan teknis, mempersiapkan lulusan SMA/SMK menjadi tenaga kerja migran profesional, sekaligus memastikan adanya perlindungan dan pendampingan yang manusiawi bagi mereka yang bekerja di luar negeri.

"Bekerja ke luar negeri harus dipandang sebagai peluang strategis, bukan sekadar pilihan alternatif. Bagi anak-anak muda Lampung, bekerja di luar negeri adalah cara untuk meningkatkan kemampuan teknis," kata Rahmat Mirzani Djausal saat peluncuran program Kelas Migran Vokasi di Gedung Bagas Raya, Bandar Lampung, Rabu (30/7/2025),

Selain itu, kerja di luar negeri juga dapat memperluas wawasan global, dan pulang sebagai insan profesional yang tangguh, beretos kerja internasional, bahkan berpeluang menjadi wirausahawan muda yang menciptakan lapangan kerja baru di daerahnya.

Gubernur optimistis, program tersebut akan berdampak langsung pada peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Lampung. Menurutnya, bekerja secara legal dan profesional di luar negeri, akan membuka akses pada penghasilan yang layak, layanan pendidikan, kesehatan, dan peningkatan kualitas hidup secara menyeluruh.

Sebagai bentuk komitmen, Pemprov Lampung menargetkan pelaksanaan Kelas Migran Vokasi pada tahun ajaran 2025-2026 di 341 SMA/SMK Negeri se-Lampung akan membuka 316 kelas dengan sasaran 9.480 siswa.

"Ini merupakan salah satu langkah konkret menjadikan Lampung sebagai sentra tenaga kerja migran yang terampil, profesional, dan terlindungi," ujar Rahmat Mirzani Djausal.

Ada pun program ini telah sejalan dengan visi "Bersama Lampung Maju Menuju Indonesia Emas," serta misi Pemprov Lampung untuk memperkuat sumber daya manusia (SDM) unggul, membangun ekonomi inklusif, dan meningkatkan kehidupan masyarakat yang berkeadilan dan berkelanjutan.

Sementara itu, Menteri P2MI, Abdul Kadir Karding mengungkapkan, pihaknya turut mengapresiasi tinggi kepada Pemprov Lampung atas inisiatif yang kini menjadi model nasional pemberdayaan calon pekerja migran. Menurutnya, konsep Kelas Migran pertama kali digagas di Lampung sebelum diadopsi sebagai strategi nasional.

"Lampung adalah pelopor migrasi modern berbasis pelatihan. Daripada membangun Balai Latihan Kerja (BLK) baru dengan biaya besar, kami memanfaatkan ruang-ruang pendidikan yang ada agar siswa memiliki arah yang jelas setelah lulus," ungkap Abdul Kadir Karding.

Karding menambahkan, bekerja ke luar negeri memberikan setidaknya lima manfaat utama, termasuk transfer pengalaman berharga yang tidak hanya meningkatkan kesejahteraan pribadi, tetapi juga membawa dampak positif bagi pembangunan daerah dan nasional.

Hingga saat ini, ada 8.500 siswa telah terdaftar dalam program tersebut. Selain itu, Kementerian P2MI bersama Pemprov Lampung juga telah menyiapkan 40 guru Bahasa Jepang untuk mendukung penguasaan bahasa asing sebagai bekal siswa di dunia kerja global. (***)

Editor : Febri Arianto

Berikan Komentar

Kopi Pahit

Artikel Lainnya

Copyright ©2024 lampungproco. All rights reserved