Seismograf Gunung Anak Krakatau Rusak, GAK di Pantau Pakai Teropong
Lampungpro.co, 27-Dec-2018
Heflan Rekanza 875
LAMPUNG SELATAN (Lampungpro.com) : Seismograf yang berada di Pos Pantau Gunung Anak Krakatau, Desa Hargo Pancuran, Kecamatan Rajabasa, Lampung Selatan rusak. Akibatnya, pemantauan aktivitas kegempaan Gunung Anak Krakatau hanya mengandalkan Pos Pantau Pasauran, Banten. Saat ini alat seismograf tersebut sedang diperbaiki di Banten. Karena di Pos Pasauran ada teknisinya, kata Suwarno, petugas Pos Pantau GAK Desa Hargo Pancuran, Kamis, (27/12/2018).
Suwarno mengatakan, dengan adanya kerusakan seismograf, pemantauan aktivitas vulkanik Gunung Anak Krakatau dilakukan secara manual dengan menggunakan teropong. Apalagi pasca Gunung Anak Krakatau mengalami peningkatan aktivitas, pemantauan pada stasiun yang terdapat di badan gunung juga rusak. Saat ini stasiun pengamatan yang berjalan pada stasiun yang terkoneksi ke Pos Pasauran, Banten, terang Suwarno.
Meski demikian, kata Suwarno, pendataan aktivitas Gunung Anak Krakatau tidak ada kendala. Pasalnya, pasokan data juga bisa didapat dari Pos Pasauran, Banten. Terkait aktivitas Gunung Anak Krakatau pada Kamis, 27 Desember 2018 siang, kata Suwarno, fisik badan gunung tidak dapat teramati karena terhalang kabut. Namun, semburan material debu masih teramati dengan ketinggian mencapai 700 meter.
Suara menggelegar dari aktivitas letusan Gunung Anak Krakatau (GAK) terdengar cukup jelas dari kawasan pesisir Kecamatan Rajabasa, Lampung Selatan. Menurut warga, suara letusan Gunung Anak Krakatau terdengar hampir sepanjang hari. Suara letusan Gunung Anak Krakatau ini seringkali diikuti kilatan yang menyambar dari arah Gunung Anak Krakatau. Pada malam hari, pemandangan kilatan-kilatan tersebut terlihat sangat jelas.(**/PRO4)