Menristekdikti mengatakan publikasi ilmiah internasional Indonesia hingga 3 April berhasil menyalip Singapura. Tahun sebelumnya Thailand yang ditinggalkan Indonesia dalam hal jumlah publikasi ilmiah internasional. Sementara, untuk publikasi ilmiah terindeks Scopus publikasi Indonesia berjumlah 5.125, sedangkan Singapura berjumlah 4.948 dan Malaysia berjumlah 5.999 karya ilmiah. Menteri Nasir menargetkan jumlah itu terus bertambah.
Dia menyatakan peningkatan jumlah publikasi ilmiah itu tidak terlepas dari peran aturan Permenristekdikti 20/2017 tentang Tunjangan Profesi Dosen dan Tunjangan Kehormatan Profesor. Aturan tersebut mewajibkan para profesor melakukan publikasi karya ilmiah internasional. Jika tidak tunjangan kehormatannya dihentikan sementara. Di masa datang Nasir berharap tak hanya publikasi ilmiah saja yang meningkat tetapi juga jumlah pengutipan. (**/PRO2)
Berikan Komentar
Pemkot Bandar Lampung tak perlu cari TPA baru sebagai...
445
Universitas Lampung
Universitas Malahayati
Politeknik Negeri Lampung
IIB Darmajaya
Universitas Teknokrat Indonesia
Umitra Lampung
RSUDAM Provinsi Lampung
TDM Honda Lampung
Bank Lampung
DPRD Provinsi Lampung
DPRD Kota Bandar Lampung
DPRD Kota Metro
Pemrov Lampung
Pemkot Bandar Lampung
Pemkab Lampung Selatan
Pemkab Pesisir Barat
Pemkab Pesawaran
Pemkab Lampung Tengah
Pemkot Kota Metro
Pemkab Mesuji
Pemkab Tulangbawang Barat
Suaradotcom
Klikpositif
Siberindo
Goindonesia