Geser ke atas
News Ekbis Sosok Halal Pelesir Olahraga Nasional Daerah Otomotif

Kanal

Seminggu Tinggalkan TPI Lempasing Menuju Enggano, Kapal Nelayan ini Hilang Kontak
Lampungpro.co, 19-Aug-2021

Amiruddin Sormin 2655

Share

KM EMJ Tujuh saat meninggalkan TPI Lempasing, Rabu (11/8/2021). LAMPUNGPRO.CO/DOK

BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.co): Hingga Kamis (19/8/2021), keberadaan Kapal Nelayan EMJ Tujuh yang dinyatakan hilang kontak sejak Rabu (11/8/2021), belum ditemukan. Kapal nelayan ini meninggalkan Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Lempasing Bandar Lampung menuju Pulau Enggano dengan kapten Obaja warga Filipina dan membawa anak buah kapal (ABK) asal Lampung dan Bali.


Menurut informasi, selain KM EMJ Tujuh, dari Lempasing juga berangkat KM Mayo Jaya menuju Pulau Enggano. Namun hanya KM EMJ Tujuh yang tak sampai Enggano. 

Terkait hal ini, Kepala Basarnas Lampung, Jumaril mengatakan hingga kini status KM EMJ Tujuh masih berstatus masih dalam pencarian dan hilang kontak (lost contact). "Saat ini masih lakukan upaya-upaya pencatian. Kapal ini berangkat dari Lempasing pada 11 Agustus 2021 lalu sekitar pukul 08.30 WIB tujuan Pulau Enggano," kata Jumaril kepada Lampungpro.co, Kamis (19/8/2021).

Kemudian, pada Kamis (12/8/2021), kapal tersebut mulai hilang dari vessel monitoring system (VMS). "Upaya pencarian awal sebenarnya sudah dilakukan pemilik kapal sejak pertama hilang kontak menggunakan dua kapal. Namun belum ditemukan, sehingga dilaporkan ke Basarnas pada 16 Agustus 2021. Kami sudah berupaya mencari dengan mengerahkan KN SAR Basudewa, namun belum ditemukan," kata Jumaril.

Dia mengakui kendala perairan barat Lampung hingga Samudera Hindia cukup berat. Ketinggian gelombang rata-rata hingga 4 meter, bahkan bisa mencapai 6 meter. Kesulitan lainnya, kata Jumaril, interval waktu antara kejadian dari 11 Agustus 2021 hingga dilaporkan pada 16 Januari 2021, terlalu lama. Sehingga, pergeseran kapal dengan arah arah dan kecepatan arus sudah menjauh dari Sumatera dan mengarah ke Samudera Hindia.

"Alat utama kami kesulitan untuk menjangkau prediksi lokasi hanyutnya kapal karena diprediksi sudah cukup jauh. Upaya lain, hari ini kami bekerja sama dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan dengan menerbangkan pesawat surveilance untuk pencarian udara. Mudah-mudahan dengan survei udara memudahkan mendeteksi keberadaan kapal," kata Jumaril. 

Selain itu, pihaknya melakukan e-broadcast dengan Basarnas Pusat dengan cara kirim pesan kepada kapal-kapal yang melintasi di areal tersebut untuk memberikan informasi dan pertolongan bila melihat KM EMJ Tujuh. Pesan ini dikirim melalui sistem khusus dan langsung diterima kapal-kapal besar.

Pihaknya juga melakukan pemetaan melalui vessel traffic services (VTS) Panjang dan mengumumkan kepada kapal-kapal yang melintas. "Jika ada tanda-tanda keberadaan tersebut dimohon memberikan informasi dan pertolongan. Kami juga berkoordinasi dengan teman-teman di Taman Nasional Tambling dan potensi SAR di Pesisir Barat untuk memonitor keberadaan kapal tersebut," kata dia. (***)

Editor: Amiruddin Sormin

#

Berikan Komentar

Kopi Pahit

Artikel Lainnya

Copyright ©2024 lampungproco. All rights reserved