Keenam, melakukan mitigasi Risiko Bencana. Dengan partisipasi masyarakat dalam normalisasi sungai, mereka juga berperan dalam mitigasi risiko bencana.
Masyarakat yang teredukasi tentang potensi bahaya banjir, nantinya dapat lebih siap menghadapi situasi darurat dan berkontribusi pada upaya penyelamatan saat terjadi bencana.
"Partisipasi masyarakat dalam proses normalisasi sungai bukan hanya sekadar kontribusi fisik, tetapi juga mencakup aspek edukasi, pengawasan, dan advokasi kebijakan," ungkap Sidik Efendi.
Dengan melibatkan masyarakat secara aktif, proyek normalisasi tidak hanya akan lebih efektif tetapi juga berkelanjutan, karena didukung oleh pemahaman dan komitmen warga terhadap lingkungan mereka.
Melalui kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat, semua dapat menciptakan solusi yang lebih baik untuk pengelolaan sumber daya air dan perlindungan lingkungan.
Sebelumnya, pernyataan menarik dilontarkan Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Mesuji Sekampung Lampung beberapa hari yang lalu, yang menyebutkan sejumlah sungai di Bandar Lampung harus diperlebar untuk mendukung upaya mengatasi banjir.
BBWS menyatakan, terkait sungai-sungai yang telah dinormalisasi di Bandar Lampung, seharusnya memiliki lebar minimal 4-5 meter.
Namun BBWS mengalami kesulitan untuk menangani lokasi yang ada, karena aksesnya susah, rata-rata sudah menjadi permukiman di kanan dan kirinya sehingga alat berat tidak bisa masuk. (***)
Editor : Febri Arianto
Berikan Komentar
Sebagai salah satu warga Bandar Lampung yang jadi korban...
4092
Universitas Lampung
Universitas Malahayati
Politeknik Negeri Lampung
IIB Darmajaya
Universitas Teknokrat Indonesia
Umitra Lampung
RSUDAM Provinsi Lampung
TDM Honda Lampung
Bank Lampung
DPRD Provinsi Lampung
DPRD Kota Bandar Lampung
DPRD Kota Metro
Pemrov Lampung
Pemkot Bandar Lampung
Pemkab Lampung Selatan
Pemkab Pesisir Barat
Pemkab Pesawaran
Pemkab Lampung Tengah
Pemkot Kota Metro
Pemkab Mesuji
Pemkab Tulangbawang Barat
Suaradotcom
Klikpositif
Siberindo
Goindonesia