Geser ke atas
News Ekbis Sosok Halal Pelesir Olahraga Nasional Daerah Otomotif

Kanal

Songsong Kebangkitan Ekonomi, Indonesia Tuan Rumah Konferensi Internasional Halal Lifestyle
Lampungpro.co, 28-Oct-2021

Amiruddin Sormin 976

Share

Dari kiri ke kanan, Iskandar Simorangkir, Deputi Kemenko Perekonomian, Gubernur BI Perry Warjiyo dan Chairman IHLC Sapta Nirwandar. LAMPUNGPRO.CO

JAKARTA (Lampungpro.co): Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) kembali hadir 25-30 Oktober 2021. Acara tahunan ekonomi dan keuangan syariah terbesar di Indonesia ini bertema 'Magnifying halal industries through food and fashion markets for economic recovery'.






Dalam sambutannya, Sapta Nirwandar selaku Ketua Indonesia Halal Lifestyle Center menyampaikan beberapa hal, seperti optimisme bangkitnya dunia dari pandemi Covid-19. "Insya Allah pandemi ini sudah berkurang dan akan segera berakhir," kata Sapta Nirwandar, Rabu (27/10/2021). 





Sejalan dengan kebijakan Bank Sentral Indonesia, untuk mengembangkan industri halal khususnya di halal food and simple fashion, IHLC juga bekerjasama dengan Indonesia Fashion Chamber menyelenggarakan Fashion Show Parade. "Pada hari Jumat kita akan mengadakan Muslim Modest Fashion Mastermind Class dan Business Linkage dengan sesi interaktif antara perwakilan bisnis fashion sederhana terkemuka Indonesia dan desainer," kata dia.

Pada saat yang sama, Deputi kementerian Koperasi UKM Republik Indonesia, Eddy Satriya menjelaskan, industri halal menjadi peluang untuk meningkatkan level usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang memerlukan bantuan dari pemerintah. Salah satu implementasi daru UU cipta kerja, sudah disyaratkan 30% untuk infrastuktur publik untuk fasilitasi dari UMKM. 

"Kami ingin UMKM untuk memiliki tempat-tempat yang premium. Untuk kawasan sedang dipersiapkan, seperti kawasan industri dan KEK (kawasan ekonomi khusus). Secara khusus peraturannya belum ada, tetapi merujuk dengan UU dan pelaksanannya sudah berjalan di kawasan industri dan memprioritaskan industri halal," jelas Eddy Satriya.

Oleh karena itu, memberikan edukasi efektif bagi masyarakat mengenai industri halal sangat penting lantaran penerimaan industri halal belum begitu tinggi. "Tidak sempat lagi menyusun regulasi untuk halal industri. Sebagai gantinya kita Menggunakan program edukasi dan mendampingi melalui, didampingi hingga keluar sertifikat halalnya," ujarnya.

Di sisi lain, Didi Sumedi, Dirjen Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan, menjelaskan mengapa penerimaan industri halal belum begitu tinggi lantaran masih terbentur masalah literasi. "Ini merupakan masalah literasi. Menurut saya, kebutuhan sandang dan pangan yang memenuhi syariah belum begitu mendalam," kata Didi. 

Ada dua hal yang menjadi penekanan, literasi dari pemahaman agama dan pentingnya suplier untuk memiliki sertifikasi halal. "Serta edukasi kepada masyarakat akan memberikan pemahaman mengenai pentingnya mengkonsumsi sandang pangan yang halal," jelas Didi. (***)

Editor: Amiruddin Sormin

Berikan Komentar

Kopi Pahit

Artikel Lainnya
Lampung Dipimpin Mirza-Jihan: Selamat Bertugas, "Mulai dari...

Dukungan dan legacy yang besar, juga mengandung makna tanggung...

25032


Copyright ©2024 lampungproco. All rights reserved