MESUJI (Lampungpro.com): Sosialisasi penawaran perjanjian pelunasan kredit yang dilakukan sebuah lembaga pembiayaan di Desa Simpangpematang, Kecamatan Simpangpematang, Kabupaten Mesuji, meresahkan masyarakat. Kegiatan yang telah berlangsung tiga hari itu dinilai masyarakat Kecamatan Simpangpematang adalah kegiatan penipuan dan ilegal, serta tidak memiliki izin dari pihak desa, kecamatan, dan kepolisian.

"Kegiatan itu tidak benar, ilegal, dan tidak ada izin dari desa dan kecamatan. Saya juga risih dengan adanya sosialisasi itu," kata Camat Simpangpematang Darwis kepada Lampungpro.com, Rabu (17/5/2017).

Darwis juga mengimbau kepada masyarakat, khususnya di Simpangpematang agar tidak mempercayai lembaga itu. Mengingat, apa yang ditawarkan tidak masuk akal dengan menjanjikan pelunasan kredit dan ajakan tidak membayar utang ke Bank-Bank atau perusahaan pembiayaan maupun lembaga jasa keuangan lainnya. "Saya mengajak kepada masyarakat di Kecamatan Simpangpematang untuk tidak mengikuti kegiatan itu, dan mengintruksikan agar pihak perusahaan itu membubarkan diri," kata dia.

Di tempat terpisah, Kanit Reskrim Polsek Simpangpematang, Iptu Endri, mengatakan sosialisasi lembaga itu tidak memiliki izin. "Kegiatan itu tidak ada izinnya, sudah menjadi rahasia umum lagi bahwa hal itu adalah penipuan, sampai ini belum ada laporan warga yang merasa tertipu," kata dia.

Sementara, warga Kecamatan Simpangpematang, Leo Situmeang (38), mengatakan mengecam sosialisasi tersebut. "Kami mengecam kegiatan sosialisasi itu dan segeralah membubarkan diri sebelum kami masyarakat yang melakukannya," kata dia.

Di sisi lain, salah satu karyawan Bank Danamon Simpangpematang juga mengeluhkan adanya sosialisasi yang tidk masuk akal itu. "Kegiatan itu sangat merugikan pihak kami, dari sebelumnya masyarakat lancar mengangsur di Danamon, saat ini macet," kata dia. (RIO/PRO2)