BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.co): Ketersediaan gula pasir curah dan kemasan terjadi di beberapa pasar, salah satunya di Pasar Panjang Bandar Lampung. Hampir langkanya stok gula ini membuat para pedagang sembako kesulitan memenuhi stok kebutuhan toko. Hampir rata-rata ketersedian gula terbatas, dan belum ada tanda-tanda pasokan dari agen.

Putra (45) salah satu pemilik lapak sembako di pasar Panjang mengatakan, tipisnya ketersediaan stok gula sudah terjadi sejak awal bulan Februari 2020 lalu. Meskipun saat ini ia masih memiliki beberapa stok gula curah kemasan, namun persedian itu terbatas dan akan habis dalam beberapa hari. Stok dari agen juga belum ada pengiriman kepada lapaknya. "Biasanya ada, tapi ini belum (pengiriman gula)," kata dia.

Menurut Putra, Untuk memenuhi kebutuhan stok, beberapa pedagang mencoba membeli ke sejumlah minimarket dan supermarket yang ada di Bandar Lampung. Namun, pembelian dibatasi hanya satu kantong kemasan ukuran 2 kilogram. Alasan pembatasan ini agar stok gula tidak kosong. "Coba cari kita di minimarket tapi dibatesin, cuma boleh 2 kilo," ucap dia.

Ia menjelaskan, imbas kelangkaan gula ini membuat harga gula dipasaran juga ikut naik. Kenaikan ini juga signifikan yang semula dari harga Rp11 ribu naik menjadi Rp18 ribu perkilo. Bahkan, dibeberapa pedagang ada yang harganya mencapai Rp20 ribu perkilo. "Harapan kita supaya stok gula cepat banyak kembali. Kalau mahal juga kita tidak untung karena memang beli dari minimarket sudah mahal," jelas dia.(PRO2)