Geser ke atas
News Ekbis Sosok Halal Pelesir Olahraga Nasional Daerah Otomotif

Kanal

Studi UGM dan Australia, Data Covid-19 Pemerintah tak Bisa Dipercaya, ini Tiga Alasannya
Lampungpro.co, 07-Aug-2021

Amiruddin Sormin 2169

Share

Pengisian oksigen oleh Tim Aksi Kasih Gereja Reformed Injili Indonesia (GRII) Yogyakarta di Lapangan Parkir Grand Pacific Hall, Jalan Magelang, Sinduadi, Mlati, Sleman, Senin (2/8/2021). - (SuaraJogja.id/Hiskia Andika)

JAKARTA (Lampungpro.co): Para peneliti dari Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Australia menemukan bahwa data-data Covid-19 pemerintah Indonesia tak bisa dipercaya. Faktanya, menurut studi mereka, jumlah kasus COVID-19 di Tanah Air jauh lebih tinggi dari yang diklaim pemerintah. Berikut penjelasan mereka.


Lebih dari setahun dalam bekapan pandemi, Indonesia memiliki angka kasus Covid-19 terbanyak dan tingkat kematian tertinggi di Asia Tenggara. Di balik angka dan statistik tersebut, Indonesia masih berupaya untuk mengelola data Covid-19 yang bersumber lebih dari 10 ribu fasilitas kesehatan baik layanan primer dan rumah sakit ditambah beberapa rumah sakit darurat dan shelter Covid-19.

Dilansir dari Suara.com (jaringan media Lampungpro.co), Minggu (7/8/2021), laporan media terakhir mengungkap bahwa kasus Covid-19 di Indonesia lebih banyak jumlahnya dibanding data resmi dari pemerintah. Laporan tersebut menunjukkan bahwa 15% orang Indonesia sudah terinfeksi Covid-19, lebih tinggi dari hanya 0.4% dari data yang ditunjukkan pemerintah.

Pada awal-awal pandemi, Presiden Joko Widodo mengakui pemerintahannya memutuskan tidak membuka seluruh data untuk menghindari kepanikan yang berlebihan. Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan juga mengakui ketidakcocokan data kesehatan antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah.

Riset terbaru kami menunjukkan bahwa kompleksnya manajemen data Covid-19 Indonesia menyebabkan masalah tersebut. Pada Oktober dan November 2020, tim kami melakukan penelitian bagaimana fasilitas layanan kesehatan merekam dan mengelola laporan data Covid-19 di Yogyakarta. Provinsi ini memiliki penduduk sekitar 3,6 juta.

#
1 2 3 4 5

Berikan Komentar

Kopi Pahit

Artikel Lainnya
Ironi Megawati Hangestri, tak Ada Lagu dari...

Sudah saatnya negara hadir, bukan hanya saat selebrasi, tapi...

66414


Copyright ©2024 lampungproco. All rights reserved