KALIANDA (Lampungpro.co): Pemerintah Kabupaten Banyumas, Provinsi Jawa Tengah, melakukan kunjungan studi komparasi tengang pemekaran daerah ke Kabupaten Lampung Selatan, karena dinilai menjadi referensi sebagai kabupaten yang telah beberapa kali memekarkan Daerah Otonomi Baru (DOB). Pertemuan antara kedua daerah tersebut, berlangsung di Aula Rajabasa, Kantor Bupati Lampung Selatan, Senin (16/11/2020).
Sekretaris Daerah Lampung Selatan Thamrin mengatakan, dengan studi ini diharapkan akan semakin mempererat jalinan silaturrahmi antar kedua daerah. Terutama kepada Kabupaten Banyumas, terkait dengan studi komparasi tentang pemekaran daerah.
"Lampung Selatan telah genap berusia 64 tahun, tepatnya berdiri pada tanggal 14 November 1956. Sebelumnya Lampung Selatan masih tergabung bersama Tanjungkarang Teluk Betung, yang sekarang menjadi Kota Madya Bandar Lampung, kata Thamrin.
Lampung Selatan sendiri, merupakan salah satu kabupaten induk mengingat pada saat itu Provinsi Lampung hanya memiliki tiga kabupaten, yakni Lampung Selatan dengan ibu kota Kalianda, Lampung Utara dengan ibu kota Kotabumi, dan Lampung Tengah dengan ibu kota Metro. Dalam usia ke-64 tahun ini, Lampung Selatan juga telah mengalami tiga kali pemekaran.
"Tiga kali pemekaran ini dengan jeda tahun yang berbeda. Pertama Kabupaten Tanggamus yang berdiri pada tanggal 21 Maret 1997, lalu Kabupaten Pesawaran yang berdiri pada 02 November 2007, dan Kabupaten Pringsewu yang berdiri pada 03 April 2009, ujar Thamrin.
Disisi lain, Ketua DPRD Kabupaten Banyumas Budhi Setiawan mengungkapkan, kunjungan rombongannya tersebut dalam rangka studi komparasi tentang pemekaran daerah. Sebab menurutnya, Kabupaten Lampung Selatan menjadi referensi sebagai kabupaten yang telah beberapa kali memekarkan Daerah Otonomi Baru (DOB).
Kami mendengar tadi pemekaran di Lampung Selatan cepat sekali. Dimekarkan lalu dimekarkan lagi. Sudah mempunyai cucu malah. Sementara Kabupaten Banyumas punya anak saja belum, ungkap Budhi Setiawan.
Dalam studi komparasi ini, terdapat beberapa poin penting yang ingin digali, terutama permasalahan yang mungkin menjadi kendala saat pemekaran. Diantaranya terkait mekanisme penyelenggaraan pemerintahan, setelah terlepas dari kabupaten induk. Selain itu, peningkatan mutu pelayanan dan membangun kemandirian, sehingga setelah ada pemekaran bisa menjalankan pemerintahannya dengan baik.
Biasanya masalah aset, sumber daya manusia (SDM), dan pendapatan anggaran daerah (PAD) ini yang menjadi kendala disaat pemekaran. Untuk itu kami melakukan studi komparasi ini, kami berharap nanti Kabupaten Banyumas sekali mempunya anak langsung kembar menjadi tiga daerah otonomi baru, jelas Budhi Setiawan.
Sementara, dalam acara itu dilanjutkan dengan diskusi dan dialog antara kedua daerah. Ketua DPRD Kabupaten Banyumas dan Sekretaris Daerah Kabupaten Lampung Selatan juga sempat melakukan pertukaran cinderamata.
Sebelumnya rombongan Pemerintah Kabupaten Banyumas yang terdiri dari anggota DPRD, para Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD), dan Camat dilingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyumas dipimpin Ketua DPRD setempat Budhi Setiawan. Kedatangan para wakil rakyat dan pejabat Pemkab Banyumas ini, diterima Sekretaris Daerah Lampung Selatan Thamrin, didampingi Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesra Supriyanto, serta perwakilan anggota DPRD Komisi I Dwi Irianto. (RLS/PRO3)
Berikan Komentar
Andai ada 10 saja media dan jurnalis yang menjadi...
1708
Olahraga
13442
Bandar Lampung
6749
Lampung Tengah
3844
439
19-May-2025
Universitas Lampung
Universitas Malahayati
Politeknik Negeri Lampung
IIB Darmajaya
Universitas Teknokrat Indonesia
Umitra Lampung
RSUDAM Provinsi Lampung
TDM Honda Lampung
Bank Lampung
DPRD Provinsi Lampung
DPRD Kota Bandar Lampung
DPRD Kota Metro
Pemrov Lampung
Pemkot Bandar Lampung
Pemkab Lampung Selatan
Pemkab Pesisir Barat
Pemkab Pesawaran
Pemkab Lampung Tengah
Pemkot Kota Metro
Pemkab Mesuji
Pemkab Tulangbawang Barat
Suaradotcom
Klikpositif
Siberindo
Goindonesia