Geser ke atas
News Ekbis Sosok Halal Pelesir Olahraga Nasional Daerah Otomotif

Kanal

Tak Ingin Bergantung Brebes, Lampung Kembangkan Sentra Bawang Merah di Lampung Selatan, Pringsewu, dan Tanggamus
Lampungpro.co, 20-Jul-2024

Amiruddin Sormin 183

Share

Panen bawang merah di Desa Ruguk Kecamatan Ketapang, Lampung Selatan pada 21 Agustus 2023. LAMPUNGPRO.CO/DINAS KPTPH

LAMPUNG (Lampungpro.co): Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung mengembangkan sentra bawang merah di beberapa daerah guna membentuk kemandirian pangan. Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura (KPTPH) Provinsi Lampung Bani Ispriyanto menuturkan, pengembangan sentra bawang merah agar tidak selalu tergantung dengan produksi dari Brebes.

Ia mengatakan untuk permulaan, dilakukan di lahan seluas 150 hektare, dan akan terus diperluas ke beberapa kabupaten yang dinilai lahannya cocok ditanami komoditas tersebut. "Lahan untuk penanaman pertama ini cukup luas sekitar 150 hektare, di Desa Ruguk saja seluas 50 hektare. Tapi penanaman bawang merah tersebut tidak dilakukan serempak melainkan secara bertahap karena dilakukan di daerah berbeda-beda," kata Bani Ispriyanto, seperti dikutip Suara.com (jaringan media Lampungpro.co), dari Antara, Sabtu (20/7/2024).

Bani menjelaskan pengembangan awal penanaman bawang merah di Provinsi Lampung tersebut dilakukan di Kabupaten Lampung Selatan tepatnya di Desa Ruguk Kecamatan Ketapang, Pringsewu di Desa Ambarawa Kecamatan Ambarawa, dan Kabupaten Tanggamus. Daerah tersebut pun didorong untuk menjadi sentra produksi bawang merah.

Selain menjadi sentra produksi, daerah itu juga diproyeksikan menjadi sentra pembenihan bawang merah melalui Program Desa Mandiri Bawang Merah, dengan adanya pengembangan benih meski skala kecil. "Ini bukan lagi demplot tapi sudah berbentuk lahan yang di tanam bahkan sudah di panen beberapa waktu lalu," ucap dia.

Menurut Bani, para petani di daerah yang tengah didorong menjadi sentra bawang merah itu telah melakukan alih teknologi dan ilmu dari daerah sentra bawang merah yang ada di Jawa. Sehingga diharapkan lahan yang diusahakan menjadi sentra bawang merah tersebut dapat berproduksi maksimal.

"Kita sudah belajar dari petani yang berasal dari Brebes dan daerah lainnya yang sebelumnya sudah terkenal menjadi sentra bawang merah. Tapi memang kalau dibandingkan dengan kebutuhan seluruh provinsi masih kurang karena ini baru pengembangan awal," tambah Bani.

Bani melanjutkan pengembangan sentra bawang merah yang dilakukan di Provinsi Lampung dalam beberapa tahun ini dilakukan atas adanya kejadian berulang komoditas bawang merah menjadi salah satu penyumbang inflasi daerah. "Bawang merah ini sering menimbulkan gejolak karena harganya fluktuatif dan kadang menjadi penyebab inflasi. Hal itu terjadi karena memang Lampung bukan daerah sentra bawang merah. Sehingga kami sedang mengembangkan sentra bawang merah untuk mencoba menjaga ketersediaan komoditas tersebut tetap stabil," kata dia.

Pengembangan sentra bawang merah ini masuk program Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) yang merupakan kolaborasi antara Pemerintah Provinsi Lampung dengan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) dan Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Lampung. Kecamatan Ketapang, Lampung Selatan merupakan salah satu daerah sentra bawang merah yang terus dikembangkan Dinas KPTPH Provinsi Lampung.

"Pengembangan ini dilakukan tidak hanya sebagai upaya peningkatan produksi bawang merah di Provinsi Lampung, melainkan juga untuk penyediaan benih bawang merah melalui program desa mandiri benih," pungkas Bani (***)

Editor: Amiruddin Sormin

Berikan Komentar

Kopi Pahit

Artikel Lainnya
Pilgub Lampung, Peruntungan Arinal Djunaidi Berhenti di...

Saya yakin kekalahan Arinal bersama 10 bupati/walikota di Lampung...

1193


Copyright ©2024 lampungproco. All rights reserved