Petugas Polsek Seputih Mataram bersama remaja dan barang bukti yang diamankan. LAMPUNGPRO.CO/POLRES LAMTENG

SEPUTIH MATARAM (Lampungpro.co): ajaran Polsek Seputih Mataram Polres Lampung Tengah Polda Lampung mengamankan enam remaja karena diduga terlibat perang sarung dan mercon di Lapangan Kampung Kurnia Mataram, Kecamatan Seputih Mataram Kabupaten Lampung Tengah. Minggu (2/4/2023) pukul 05.00 WIB. Selain mengamankan enam remaja, petugas juga mengamankan barang bukti berupa lima unit sepeda motor berbagai merek, sejumlah sarung, dan mercon.

Menurut Kapolsek Seputih Mataram Iptu Yudi Kurniawan, keenam remaja yang diamankan yakni NS (17), PR (18) RJS (17), DAP (17) AAK (16) dan ATZ (12). Penangkapan ini bermula dari informasi masyarakat yang resah dengan adanya perang sarung dan mercon tersebut.

"Setelah kami mendapatkan laporan dari warga bahwa ada sekumpulan remaja yang diduga sedang menggelar perang sarung dan mercon di lapangan Kampung Kurnia Mataram, petugas langsung menuju lokasi. Dari lokasi tersebut, kami bersama Linmas kampung setempat berhasil mengamankan enam remaja yang diduga terlibat dalam perang sarung dan perang mercon, ujar Iptu Yudi Kurniawamewakili Kapolres Lampung Tengah AKBP Doffie Fahlevi Sanjaya saat dikonfirmasi, Senin (3/4/2023)

Selain itu, petugas juga mengamankan lima sepeda motor berbagai jenis merek. Kemudian, empat helai sarung dan lima mercon kembang api yang diduga digunakan para remaja untuk perang sarung dan mercon.

Selanjutnya, kata Kapolsek pihaknya menghubungi orang tua dari enam anak remaja tersebut untuk hadir ke Mapolsek Seputih Mataram dengan membawa dokumen resmi bukti kepemilikan kendaraan. Setelah itu, mereka dilakukan pembinaan dan membuat pernyataan tertulis, agar tidak mengulangi perbuatannya lagi dengan disaksikan langsung oleh orang tua dari masing-masing remaja tegas Iptu Yudi.

Kapolsek juga mengimbau kepada para orang tua agar memperhatikan pergaulan putranya, agar tidak mengganggu ketertiban umum di bulan suci Ramadan dan menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Selanjutnya, para remaja tersebut dikembalikan ke orang tua masing-masing. (***)

Editor: Amiruddin Sormin