PRINGSEWU (Lampungpro.co): Ribuan warga asal Pringsewu kembali ke kampung halaman masing-masing dalam beberapa pekan terakhir. Data itu disampaikan sejumlah Camat saat menggelar video conference dengan Wakil Bupati Pringsewu Lampung dalam rangka mengetahui kondisi terkini terkait wabah Virus Corona (Covid-19) dan Demam Berdarah Dengue (DBD) dari kediaman di Pringsewu Barat, Senin (30/3/20).
Pada video conference tersebut, Camat Pagelaran Bahrudin menyebutkan ada sekitar 400 pendatang yang masuk wilayahnya. Namun mereka sudah mengisolasi secara mandiri di rumah masing-masing.
Sedangkan Camat Banyumas Hartoyo melaporkan di wilayahnya terdapat sedikitnya 173 yang datang dari luar daerah serta 11 orang dari luar negeri, dan mereka juga mengisolasi diri dan dalam pantauan. Camat Pringsewu, Nang Abidin Hasan, mengatakan pihaknya bekerjasama dengan Kepolisian Sektor Pringsewu Kota, Koramil dan Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI) Pringsewu melakukan penyemprotan disinfektan ke sejumlah kelurahan dan kawasan pasar.
Pada bagian lain, Camat Gadingrejo Yuli Susapto melaporkan ada 169 kasus DBD dengan jumlah penderita terbanyak berada di Pekon Tulungagung. Untuk jumlah pendatang dari luar daerah ada 480 orang dan 16 orang dari luar negeri.
Dari ujung selatan Kabupaten Pringsewu, Camat Pardasuka Titik Puji Lestari melaporkan jumlah pendatang ada sebanyak 251 orang, dan 29 di antaranya berasal dari luar negeri, sementara untuk DBD ada 78 kasus.
Terkait hal ini, Wakil Bupati Fauzi, meminta masing-masing camat agar terus memantau kondisi di wilayahnya, termasuk tempat-tempat kerumunan , pasar, industri, tempat pendidikan untuk mengurangi aktivitas, atau menjaga jarak sesuai Protokol Kesehatan yang ditetapkan. "Dalam waktu dekat akan diadakan kegiatan donor darah secara mobile dalam rangka antisipasi kekurangan darah akibat merebaknya DBD dan Covid-19," kata Fauzi.
Untuk itu, dia meminta para camat agar dapat menyiapkannya dengan baik, yakni setiap RT di setiap pekon dapat mengirimkan minimal satu pendonor, dan satu sekolah dua pendonor, agar didata sesuai identitas masing-masiny pendonor. Kegiatan di setiap kecamatan bukan digelar di fasilitas kesehatan seperti puskesmas, tetapi di sekolah-sekolah, dengan waktu diatur sebaik-baiknya agar tidak terjadi penumpukan massa. (PRO1)
Berikan Komentar
Saya yakin kekalahan Arinal bersama 10 bupati/walikota di Lampung...
1410
Universitas Lampung
Universitas Malahayati
Politeknik Negeri Lampung
IIB Darmajaya
Universitas Teknokrat Indonesia
Umitra Lampung
RSUDAM Provinsi Lampung
TDM Honda Lampung
Bank Lampung
DPRD Provinsi Lampung
DPRD Kota Bandar Lampung
DPRD Kota Metro
Pemrov Lampung
Pemkot Bandar Lampung
Pemkab Lampung Selatan
Pemkab Pesisir Barat
Pemkab Pesawaran
Pemkab Lampung Tengah
Pemkot Kota Metro
Pemkab Mesuji
Pemkab Tulangbawang Barat
Suaradotcom
Klikpositif
Siberindo
Goindonesia