Arist juga mengatakan data membuktikan orang di sekitar rumah dan lingkungan anak berada sudah tidak aman lagi. "Ini bukan informasi saja kenyataan pelakunya adalah rata-rata orang terdekat di rumah, sekolah, tempat bermain dan pondok-pondok pesantren, asrama dan sebagainya mereka siap menerkam anak-anak," kata dia.
Menurut Arist, data mencatat dari 21 juta lebih berbagai tindak kekerasan terhadap anak di Indonesia, sebesar 58 persen itu kejahatan seksual. Dari 58 persen data kejahatan seksual terhadap anak yang terlapor 51,7 persen. "Perbandingan pelaku dari setiap sepuluh kasus perkosaan sebanyak enam di antaranya dilakukan oleh keluarga yang masih memiliki hubungan sedarah," kata dia.
Karena itu, kata dia, cara yang jitu untuk memutus mata rantai pelecehan dan kekerasan anak itu harus dilakukan bersama semua stakeholder, tokoh agama, masyarakat terutama keluarga dalam hal ini ibu. "Tentunya perlu ada gerakan bersama, kepedulian saling memantau dan menjaga," kata dia.
Sebelumnya diberitakan salah satu kasus pelecehan seksual terhadap anak di Pekanbaru, terjadi baru-baru ini.�Dimana Satuan Reserse Kriminal Polres Rokan Hulu, Provinsi Riau telah meringkus seorang ayah inisial US (50) yang telah mencabuli hingga hamil anak kandungnya sendiri yang masih berumur 14 tahun. (*/PRO2)
�
Berikan Komentar
Sebagai salah satu warga Bandar Lampung yang jadi korban...
3764
Universitas Lampung
Universitas Malahayati
Politeknik Negeri Lampung
IIB Darmajaya
Universitas Teknokrat Indonesia
Umitra Lampung
RSUDAM Provinsi Lampung
TDM Honda Lampung
Bank Lampung
DPRD Provinsi Lampung
DPRD Kota Bandar Lampung
DPRD Kota Metro
Pemrov Lampung
Pemkot Bandar Lampung
Pemkab Lampung Selatan
Pemkab Pesisir Barat
Pemkab Pesawaran
Pemkab Lampung Tengah
Pemkot Kota Metro
Pemkab Mesuji
Pemkab Tulangbawang Barat
Suaradotcom
Klikpositif
Siberindo
Goindonesia