SAMBAS (Lampungpro.com)-Pesona�crossborder�atau daerah perbatasan di Sambas, Kalimantan Barat, makin memikat wisatawan asal Brunei Darussalam.�Crossborder adalah destinasi yang dibangun Menpar Arief Yahya melalui berbagai atraksi wisata, seperti di Aruk Sambas, Kalbar, yang berbatasan dengan Malaysia, Atambua NTT yang berbatasan dengan Timor Leste, maupun di Skaw Papua yang bertetangga dengan PNG.
Sebanyak 47 wisatawan asal Brunei melancong ke Sambas melalui Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Aruk, pekan lalu. Salah satu yang menjadi tujuan para travelista itu adalah Istana Alwazikhoebillah yang merupakan peninggalan Raden Sulaiman.
Aldes selaku perwakilan Asosiasi Bussines Development Service Indonesia (ABDSI) Korda Sambas mengatakan, para wisatawan itu menghabiskan akhir tahun untuk melancong ke destinasi yang bermuatan sejarah.
Dia menambahkan, ABDSI Korda Sambas dan Persatuan Orang Melayu (POM) Kabupaten Sambas mendapat kesempatan menjadi tour guide bagi para wisman tersebut.
Menurut Aldes, para tamu itu mendapat sambutan hangat dari pihak istana. Saat itu, mereka disambut dengan tarian khas Melayu dan silat di halaman istana.�Para turis itu juga terkagum-kagum pada budaya Sambas. Setelah itu, wisatawan diajak berkeliling Istana Alwazikhoebillah untuk melihat bangunan maupun koleksi yang dimiliki kerajaan.
Tak hanya itu, para wisman juga diajak menikmati wisata air menggunakan perahu motor untuk menelusuri Sungai Sambas. Mereka juga mengunjungi galeri UMKM kain tenun khas Sambas di Dusun Semberang, Desa Sumber Harapan, Kecamatan Sambas.
Aldes mengatakan, para travelista itu baru kali pertama datang ke Sambas. Sebelumnya, banyak wisatawan yang datang ke Kalbar. Namun, mereka melancong ke Pontianak dan Singkawang.
Menurut Aldes, kunjungan wisatawan itu memiliki arti positif. Salah satunya dari sisi ekonomi. Menurut Aldes, para turis itu menghabiskan uang Rp 40 jutaan untuk membeli oleh-oleh.
Sementara itu, perwakilan POM Kabupaten Sambas Lukman mengatakan, kedatangan para wisman tersebut tidak terlepas dari kemudahan akses. Dia menambahkan, border Aruk yang sudah dibuka membuat detak perekonomian Sambas berdenyut lebih kencang.
Di sisi lain, Pemkab Sambas bukan satu-satunya pihak yang bertekad memaksimalkan crossborder untuk memajukan pariwisata. Pemkab Kapuas Hulu juga berambisi mendatangkan turis sebanyak-banyaknya pada 2018. Bupati Kapuas Hulu AM Nasir mengatakan, pihaknya akan berupaya meningkatkan kunjungan wisman dari wilayah perbatasan.
Menurut Nasir, Kapuas Hulu memiliki Taman Nasional Danau Sentaru dan Taman Nasional Betung Kerihun yang bisa menjadi daya tarik wisatawan.�Apalagi, posisi Danau Sentarum tidak jauh dari pintu perbatasan RI-Malaysia yang ada di Kecamatan Badau.
Selama ini, kata Nasir, sudah cukup banyak wisman yang masuk Kapuas Hulu. Mayoritas mengunjungi Danau Sentarum dan Betung Kerihun. Selain itu, ada juga wisman yang mengunjungi objek wisata Bukit Tilung.
Berikan Komentar
Sebagai salah satu warga Bandar Lampung yang jadi korban...
4132
Universitas Lampung
Universitas Malahayati
Politeknik Negeri Lampung
IIB Darmajaya
Universitas Teknokrat Indonesia
Umitra Lampung
RSUDAM Provinsi Lampung
TDM Honda Lampung
Bank Lampung
DPRD Provinsi Lampung
DPRD Kota Bandar Lampung
DPRD Kota Metro
Pemrov Lampung
Pemkot Bandar Lampung
Pemkab Lampung Selatan
Pemkab Pesisir Barat
Pemkab Pesawaran
Pemkab Lampung Tengah
Pemkot Kota Metro
Pemkab Mesuji
Pemkab Tulangbawang Barat
Suaradotcom
Klikpositif
Siberindo
Goindonesia