Geser ke atas
News Ekbis Sosok Halal Pelesir Olahraga Nasional Daerah Otomotif

Kanal

BNPT Sebut Banyak Dosen Terpapar Paham Radikal
Lampungpro.co, 27-Aug-2018

Erzal Syahreza 777

Share

BNPT, Radikalisme, Dosen, Lampung, Bandar Lampung, Radikal, Mahasiswa Baru, Propti, Ospek Kampus, Kampus Negeri, Kampus Islam, Kampus Agama, Peringatan, Paham Ekstrem, Paham Menghancurkan Negara

BANDUNG (Lampungpro.com): Penyebaran radikalisme negatif di wilayah kampus sudah sangat memprihatinkan. Bahkan mahasiswa baru menjadi tempat yang sangat subur dalam penyebaran paham tersebut. Hal itu dikarenakan banyaknya dosen-dosen yang juga terpapar radikalisme, sehingga ketika mereka menjadi mentor, malah membawa anak didiknya ke paham negatif tersebut. Radikalisme disini adalah radikalisme bersifat negatif yang mengusung takfiri, intoleransi, dan anti NKRI.

Demikian diungkapkan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Komjen Pol Suhardi Alius saat memberikan kuliah umum di Institut teknologi Nasional, Bandung, Minggu (26/8/2018).

Ia mengatakan mahasiswa baru sangat rentan terhadap penyebaran paham radikal negatif. Olehnya itu, harus selalu berhati-hati dalam memilih mentor, terutama dengan dosen. Jika para mahasiswa merasa mentor (dosen) sudah tidak lagi sesuai dengan aturan, maka laporkan.

Suhardi menegaskan, universitas memegang peran penting terhadap para mahasiswa. Melalui rektor bertanggung jawab dengan apa yang terjadi di lingkungan kampus. Sehingga jika terjadi hal yang tidak diinginkan, dalam hal ini menyebarnya radikalisme dan terorisme, maka rektor patut disalahkan.

Menurut Suhardi, masuknya mahasiswa baru ke suatu universitas, maka dimulai pulalah usaha perektrutan oleh kelompok radikal terorisme, dimana upaya perekrutan tidak hanya terjadi di universitas negeri tapi juga swasta.

Ia juga menyayangkan tergerusnya jiwa kebangsaan dan nasionalisme pada anak muda jaman sekarang. Dengan globalisasi, masyarakat memang menjadi lebih kritis dan logis, sehingga mengurangi menggunakan hati. Namun dirinya berharap, akal tidak selalunya dipakai sebab hati juga bisa digunakan jika berbicara kebangsaan.

Suhardi menambahkan, saat ini dibutuhkannya persiapan yang matang untuk para mahasiswa baru dalam mengarungi dunianya kedepan. Sebab begitu besarnya tantangan global, memungkinkan para mahasiswa baru harus memilki pondasi kuat dan matang.

Untuk itu, para mahasiswa harus menjadi orang yang professional, dengan dua syarat yakni knowledge dan skill. Selain itu, dibutuhkan akhlak dan moral.�"Bayangkan orang pintar tapi tak bermoral," kata dia. (***/PRO3)

Berikan Komentar

Kopi Pahit

Artikel Lainnya
Eva Dwiana Lanjut, Banjir Bandar Lampung Bakal...

Sebagai salah satu warga Bandar Lampung yang jadi korban...

3761


Copyright ©2024 lampungproco. All rights reserved