Tabik puunnn....
Salah satu 'PR' terbesar Pemerintah Kota (Pemkot) Bandar Lampung yang tak tuntas di era kepemimpinan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Eva Dwiana-Deddy Amarullah, adalah persoalan banjir. Memang aneh, kota berjuluk Tapis Berseri ini, kontur daerahnya berbukit dan laut berada jauh di Bawah, tapi delapan kecamatan bisa terendam banjir bandang.
Makin aneh lagi, Ketika tahu ada delapan kecamatan selalu langganan banjir setiap musim hujan, tak ada konsep dan program mengatasinya. Padahal, pemimpin itu harus punya konsep dalam mengatasi masalah warganya.
Satu-satunya program Eva Dwiana yang katanya untuk mengatasi banjir adalah Grebek Sungai atau membersihkan kali dan gorong-gorong secara bergotong-royong. Ini menjadi program unggulan Eva Dwiana mengatasi banjir, walau hasilnya, delapan kecamatan dan ribuan warga jadi korban banjir.
Bahkan terkesan, Program Grebek Sungai yang dilakukan setiap Jumat, cuma gerakan sesaat dan show of force. Pasalnya, tak pernah tampak lagi di lapangan dan banjir tak kunjung berlalu. Padahal badai saja pasti berlalu.
Sebanyak delapan titik di Kota Bandar Lampung masuk daerah langganan banjir dan ada lima lokasi rawan tanah longsor. Titik banjir ini yaitu, Kecamatan Rajabasa meliputi Kelurahan Nunyai, Rajabasa Raya, dan Rajabasa Jaya. Kemudian Kecamatan Teluk Betung Selatan (Kelurahan Gedung Pakuon), dan Kecamatan Kedamaian.
Titik rawan banjir juga terdapat di Kecamatan Sukarame (Kelurahan Way Dadi Baru). Kemudian Kecamatan Sukabumi di Kelurahan Campang Raya, Kecamatan Panjang (Kelurahan Way Lunik), Kecamatan Teluk Betung Timur (Kelurahan Sukamaju) dan Kecamatan Bumi Waras (Kelurahan Garuntang).
Sedangkan titik rawan longsor berada di lima titik yaitu di Kecamatan Panjang meliputi Kelurahan Panjang Selatan dan Kelurahan Pidada. Lalu Kecamatan Kedaton di Kelurahan Sukamenanti dan Kelurahan Surabaya, Kecamatan Tanjung Karang Pusat (Kelurahan Pasir Gintung), Kecamatan Langkapura, dan Kecamatan Teluk Betung Barat (Kelurahannya Bakung).
Berikan Komentar
Anonymous
1
Anonymous
Jg TDK lupa semua sampah ...kotoran yg ada di sungai jd dibersihkan ...spy airnya bersih ..lancar ngalirnya ..sehingga TDK terjadi banjir ..Itu saja SOLUSI nya ...
Anonymous
Dievaluasi yaa klo jd walikota kinerjanya apa sdh bekerja dg BAIIK & PRODUKTIV ... Introspeksi harus itu ... Acara Car free day ,,,jalan sehat semua baiik ...lbh baiik lg & lbh produktiv warga masyarakat dilibatkan utk bersih2 irigasi Trotoar seluruh kota Bandar Lampung ...
Anonymous
Jadi kerjanya Walikota ,,dinas PU ,,dinas kebersihan ,,Camat ,,lurah yg nota bene yg di gaji dari uang RAKYAT selama ini kerjanya TDK maksimal / kerjanya ngapain saja ...urus air dibawah Trotoar saja gak prnh dikerjakan secara rutin ..padahal itu yg utama utk spy TDK banjir ...
Anonymous
Gmn TDK banjir ...gak prnh ada SOLUSI yg tepat mengatasi banjir itu Trigger / PENYEBAB nya apa yaaaa... ** Semua irigasi ,,,Siring dibawah Trotoar seluruh kota Bandar Lampung TDK prnh dibersihkan kotorannya / sampahnya secara tuntas ...bahkan airnya seperti comberan / menimbulkan bau tdk Sedaap ...
Sebagai salah satu warga Bandar Lampung yang jadi korban...
4116
Lampung Selatan
1251
Universitas Lampung
Universitas Malahayati
Politeknik Negeri Lampung
IIB Darmajaya
Universitas Teknokrat Indonesia
Umitra Lampung
RSUDAM Provinsi Lampung
TDM Honda Lampung
Bank Lampung
DPRD Provinsi Lampung
DPRD Kota Bandar Lampung
DPRD Kota Metro
Pemrov Lampung
Pemkot Bandar Lampung
Pemkab Lampung Selatan
Pemkab Pesisir Barat
Pemkab Pesawaran
Pemkab Lampung Tengah
Pemkot Kota Metro
Pemkab Mesuji
Pemkab Tulangbawang Barat
Suaradotcom
Klikpositif
Siberindo
Goindonesia