NATAR (Lampungpro.co): Pemandian air panas di Kecamatan Natar tak hanya di Way Panas Bumi, Jalan Lintas Sumatera, Batu Puru, Desa Merak Batin. Warga juga bisa menikmati air panas 49 derajat celcius di Kampung Cisarua, Desa Muara Putih, Natar.
Namun tempat ini jarang dikunjungi karena letaknya di tengah persawahan dan kendaraan harus parkir sekitar 1 km dari jalan kabupaten. Kondisi ini membuat pemandian air panas yang ditemukan pada 2012 hanya dapat diakses langsung oleh kendaraan roda dua dan sepeda.
Namun, kini pengunjung tak perlu lagi harus parkir kendaraan jauh dari pemandian. Pengelola telah membangun jalan masuk, sehingga kendaraan roda dua dan roda empat bisa parkir di dekat pemandian. Meski baru jalan tanah, namun akses ini membuat pemandian ini mulai ramai dikunjungi.
Pantauan Lampungpro.co, di lokasi Sabtu (12/6/2021), untuk masuk ke lokasi pemandian yang berada di tengah persawahan ini, kendaraan roda empat dikenakan biaya parkir Rp5.000 sedangkan roda dua Rp2.000, sedangkan untuk masuk ke pemandian dikenakan Rp2.000 per orang. Bila ingin berbilas dan mengganti pakaian setelah mandi, tersedia dua kamar mandi pria dan wanita dengan tarif Rp2.000 per orang.
Berbeda dengan pemandian air panas Way Panas Bumi, yang menyediakan kolam air panas bagi pengunjung, di pemandian Desa Cisarua, airnya dialirkan melalui pipa PVC yang dilubangi, sehingga pengunjung mandi dari air pancuran. Perbedaan lainnya, pengunjung tidak bisa berenang di kolam air panas, tapi menimba air dari kolam kecil menggunakan gayung.
Lokasi ini berjarak sekitar 7 km dari Rajabasa Bandar Lampung. Bagi pengunjung dapat mengakses lokasi dengan mencari lokasinya di Google Maps dan akan dituntun hingga lokasi dengan mengetik kalimat pemandian Cisarua Natar. Namun karena pengelola telah membebaskan lahan jalan baru, Google Maps belum bisa membaca jalan baru tersebut.
Pengunjung dapat mengikuti petunjuk arah yang dipasang pengelola hingga menuju lokasi. "Biasanya ramai sore hingga malam, pada Sabtu dan Minggu," ujar seorang penjaga parkir.
Sumber air panas yang tak berhenti mengalir ini ditemukan secara tak sengaja oleh petani setempat saat mengebor sumur untuk keperluan air pertanian. Saat pertama digali pada 2012, muncul semburan lumpur hitam berbau belerang dan menyemburkan air panas. (***)
Editor: Amiruddin Sormin
Berikan Komentar
Saya yakin kekalahan Arinal bersama 10 bupati/walikota di Lampung...
1570
Universitas Lampung
Universitas Malahayati
Politeknik Negeri Lampung
IIB Darmajaya
Universitas Teknokrat Indonesia
Umitra Lampung
RSUDAM Provinsi Lampung
TDM Honda Lampung
Bank Lampung
DPRD Provinsi Lampung
DPRD Kota Bandar Lampung
DPRD Kota Metro
Pemrov Lampung
Pemkot Bandar Lampung
Pemkab Lampung Selatan
Pemkab Pesisir Barat
Pemkab Pesawaran
Pemkab Lampung Tengah
Pemkot Kota Metro
Pemkab Mesuji
Pemkab Tulangbawang Barat
Suaradotcom
Klikpositif
Siberindo
Goindonesia