Geser ke atas
News Ekbis Sosok Halal Pelesir Olahraga Nasional Daerah Otomotif

Kanal

Bali Masih Menjadi Favorit Wisman Jepang di Indonesia
Lampungpro.co, 08-Feb-2017

Lukman Hakim 1319

Share

OSAKA (Lampro): Indonesia masuk radar para traveller Jepang. Hanya saja, umumnya warga Jepang hanya kenal Bali. Lombok yang hanya terpaut 30 menit dari Pulau Bali saja, belum masuk dalam radar warga Osaka. Destinasi yang baru saja memboyong 3 gelar juara dunia Halal Tourism 2016 dan punya tiga gili yang sudah mendunia masih terdengar asing di telinga orang Jepang.

Begitu juga dengan 10 destinasi prioritas. Saya tahu Bali. Orang Jepang yang sudah berusia lanjut umumnya suka travelling. Dan kaum lansia Jepang suka sekali melihat pura dan sawah di Bali. Kalau Lombok, saya belum tahu. Destinasi prioritas juga belum tahu. Kalau destinasi wisatanya menyediakan fasilitas orang lanjut usia, toiletnya bersih, mungkin saya akan ke sana, ucap Masatoshi Nakayama, 51 tahun.

Raja Ampat di Papua Barat? Destinasi selam nomor satu dunia di 2015 versi CNN? Namanya juga sudah berkibar di Jepang. Hanya saja, akses menuju Raja Ampat dinilai masih sangat minim. Saya pernah ke Raja Ampat. Tempatnya sangat bagus. Pemandangan langit senja di sana begitu menawan. Ikan dan coralnya juga warna-warni dan unik-unik, sulit dicari di destinasi lain. Tapi akses menuju sana masih terlalu lama. Kalau bisa dipangkas, saya kira akan banyak warga Osaka yang tertarik ke sana, sambung Nakayama.

Untuk menuju Raja Ampat, Nakayama mengaku pernah menghabiskan waktu hingga 24 jam. Penerbangan OsakaJakartaBalikpapanSorong, masih terlalu lama. Waktu transitnya pun ada yang sampai menghabiskan 3 jam lebih. Itu belum ditambah dengan penyeberangan dengan kapal cepat dari Sorong ke Raja Ampat. Kalau dibuat hub BaliSorong saya kira akan sangat membantu, sebutnya.

Lantaran tak ingin menghabiskan waktu terlalu lama di jalan, warga Jepang akhirnya lebih memilih Bali dan Jogjakarta untuk dijadikan destinasi liburan mereka.  Di Jepang, jumlah warga senior (lansia, red) jumlahnya paling banyak. Mereka punya uang, tapi ada keterbatasan untuk melakukan aktivitas wisata . Kalau ada banyak fasilitas untuk lansia, banyak disediakan tempat duduk, akses penerbangannya tidak lama, saya yakin akan banyak warga Jepang yang akan berlibur ke Indonesia, ungkap Nakayama.

Dari data BPS, di 2016 silam, 51,44% warga Jepang memilih Jakarta untuk bisnis dan berlibur. Bali ada di posisi kedua dengan 40,63%. Destinasi lainnya jumlahnya hanya rombongan kecil. Jawa Barat dikunjungi 6,76% warga Jepang, Jogjakarta 4,77% dan Jawa Timur 3,9%. Jumlahnya 400 ribu-an orang yang memilih Indonesia untuk dijadikan destinasi liburan.

Menpar Arief Yahya mengakui, pertumbuhan wisman asal Jepang memang landai-landai saja. Lonjakannya tidak spektakuler. Mereka sangat sensitive dengan fasilitas publik yang berstandar internasional, seperti toilet, transportasi lokal, yang available buat orang-orang senior, atau mereka yang berusia lanjut. Kalau dari jarak tempuh dan waktu tempuh, 7 jam itu sebenarnya masih termasuk medium haul flight. Cukup ideal bagi traveller. Soal fasilitas publik di destinasi yang belum sempurna, itu adalah salag satu PR kita, kata Mantan Dirut PT Telkom ini.

Pria asal Banyuwangi ini yakin, progres pengembangan destinasi dan industri pariwisata nasional juga semakin cepat. Semakin meyakinkan untuk menarik minat wisman dengan originasi Jepang ke tanah air. Tourism itu adalah proximity, kedekatan. Jepang-Indonesia itu, dekat dalam jarak, cultural dan sejarah, ungkap Arief Yahya. (*/PRO2)                       

Berikan Komentar

Kopi Pahit

Artikel Lainnya

Copyright ©2024 lampungproco. All rights reserved