Kepergian Beliau menoreh begitu dalam, ya kenangan, ya nilai-nilai, atau juga gaya yang diwariskan. Juga, kerendahan hati seluas samudera. Gesture Almarhum yang ngawulo sering membuat lawan bicaranya kikuk, apalagi kami anak buahnya.
Semua emosi yang bergulat bertahun-tahun selama interaksi dengan Almarhum, membuncah seharian kemarin. Kemana kami setelah Beliau tiada. Bagaimana Beliau membimbing kami lagi.
Saya kemudian teringat proses kita saat ke "naik langit" suatu hari nanti, dari buku Dr Hameroff, "Through the Wormhole, Channel Science): Katakanlah jantung berhenti berdetak, darah berhenti mengalir, mikrotubulus kehilangan status kuantumnya.
Informasi kuantum dalam mikrotubulus tidak dihancurkan, tidak bisa dihancurkan-hanya mendistribusi, menghilang ke alam semesta secara luas. Saya memandang lama jasad Beliau di rumah duka.
Seperti bercerita transfer ilmu dan pengalaman di antara kami selama ini. Tak sanggup lama. Dadaku berguncang hebat. Air mata menderas.
Hal baik berbuah baik. Niat mulia mendatangkan kemuliaan. Tuhan menciptakan dan menjaga alam fana ini dengan hukum fisika yang amat sempurna. Sampai kelak kita dipertemukan lagi di keabadian akhirat. Di sana Insya Allah kita akan dipertemukan lagi, Bapakku. (***)
Penulis; Heri Wardoyo, Editor: Amiruddin Sormin
Berikan Komentar
Saya yakin kekalahan Arinal bersama 10 bupati/walikota di Lampung...
1633
Universitas Lampung
Universitas Malahayati
Politeknik Negeri Lampung
IIB Darmajaya
Universitas Teknokrat Indonesia
Umitra Lampung
RSUDAM Provinsi Lampung
TDM Honda Lampung
Bank Lampung
DPRD Provinsi Lampung
DPRD Kota Bandar Lampung
DPRD Kota Metro
Pemrov Lampung
Pemkot Bandar Lampung
Pemkab Lampung Selatan
Pemkab Pesisir Barat
Pemkab Pesawaran
Pemkab Lampung Tengah
Pemkot Kota Metro
Pemkab Mesuji
Pemkab Tulangbawang Barat
Suaradotcom
Klikpositif
Siberindo
Goindonesia