JAKARTA (Lampungpro.co): Usai resmi dialihkelola oleh Angkasa Pura (AP) II dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub), AP II bakal terus mengembangkan Bandar Udara (Bandara) Internasional Radin Inten II Lampung. AP II bakal menggunakan mesin Autonomous Vehicle dan Equipment untuk menggantikan tenaga manusia yang telah dimulai di bandara-bandara milik AP II.
Tugas mesin ini yaitu menggantikan pekerjaan petugas check in manual diganti dengan vending machine secara perlahan. Mulai menggunakan mesin tersebut untuk menggantikan pekerjaan yang masif dan berulang seperti pengumpul troli, layanan kebersihan, airport helper, hingga ground handling. "Kami lakukan bertahap," kata Direktur Utama Angkasa Pura II Awaluddin, Kamis (17/10/2019).
Saat ini, menurut Awaluddin, beberapa pekerjaan ground handling atau penanganan bagasi bandara telah beralih menggunakan baggage truck berbasis listrik. Meski saat ini masih menggunakan tenaga manusia untuk supir, namun ke depan perusahaan akan mencoba penerapan sensor.
Lalu untuk tugas Customer Service (CS), AP II juga telah meluncurkan aplikasi chatbot bernama Tasya. Dengan aplikasi ini, penumpang pesawat bisa melaporkan keluhan di bandara hanya melalui layanan chat saja. Terakhir, mesin Autonomous Vehicle yang sama juga sudah mulai diuji coba untuk mengepel lantai bandara. "Jadi dia bisa langsung ke pesawat (membawa bagasi), karena jaraknya kan pendek," jelas dia.
Sementara itu, layanan yang sudah lama diluncurkan seperti check-in mandiri via vending machine, juga akan terus diperluas. Awaluddin mencontohkan bagaimana sejumlah vending machine telah berjejer banyak saat ini di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur. Kondisi yang sama juga ada di seluruh terminal di Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, Banten.
Khusus di Bandara Soekarno-Hatta, kata Awaluddin, perbandingan penggunaan check-in mandiri lewat vending machine dan check-in manual di counter maskapai masih 30 dan 70. Namun, situasi bakal dibalik jika revitalisasi Terminal 2F dan Terminal 1C di bandara ini rampung tahun depan. Sehingga, Angkasa Pura II menargetkan perbandingannya bisa berbalik 180 derajat, 70 persen untuk check-in mandiri via vending machine dan 30 persen untuk check-in manual. "Check-in manual akan tetap ada, hanya untuk senior citizen lah," ucap dia.
PT Angkasa Pura II, kata Awaluddin, memiliki skema terhadap peralihan ini. Perusahaan akan lebih dulu mengurangi tenaga manusia pada pekerjaan yang berulang dan masif tersebut karena cenderung membuat perusahaan mengeluarkan biaya. Sebagai gantinya, perusahaan memindahkan tenaga kerja ini ke sektor yang mendatangkan pendapatan dan nilai tambah. Untuk itulah sekarang Angkasa Pura memiliki layanan berbayar, Concierge Express atau asistensi check-in.
Dengan skema ini, Awaluddin yakin peralihan dari tenaga manusia ke mesin akan berjalan dengan rapi. Terlebih, beberapa layanan masih akan tetap mengandalkan manusia, seperti layanan Help Desk dan beberapa konter check-in manual. Jangan khawatir, dalam konteks ini, bukan berarti kita menggunakan tenaga mesin, robot, atau apapun itu untuk menggusur orang, bukan, terang dia.(**/PRO2)
Berikan Komentar
Dukungan dan legacy yang besar, juga mengandung makna tanggung...
23204
Bandar Lampung
5040
168
18-Apr-2025
229
18-Apr-2025
1412
18-Apr-2025
Universitas Lampung
Universitas Malahayati
Politeknik Negeri Lampung
IIB Darmajaya
Universitas Teknokrat Indonesia
Umitra Lampung
RSUDAM Provinsi Lampung
TDM Honda Lampung
Bank Lampung
DPRD Provinsi Lampung
DPRD Kota Bandar Lampung
DPRD Kota Metro
Pemrov Lampung
Pemkot Bandar Lampung
Pemkab Lampung Selatan
Pemkab Pesisir Barat
Pemkab Pesawaran
Pemkab Lampung Tengah
Pemkot Kota Metro
Pemkab Mesuji
Pemkab Tulangbawang Barat
Suaradotcom
Klikpositif
Siberindo
Goindonesia