Geser ke atas
News Ekbis Sosok Halal Pelesir Olahraga Nasional Daerah Otomotif

Kanal

Banyuwangi akan Gelar Festival Anak Berkebutuhan Khusus 2018
Lampungpro.co, 04-Feb-2018

923

Share

Banyuwangi akan Gelar Festival Anak Berkebutuhan Khusus 2018, event wisata banyuwangi

BANYUWANGI (Lampungpro.com): Kabupaten Banyuwangi piawai mengemas kegiatan. Menariknya banyak kegiatan yang diolah menjadi event pariwisata.

Salah satunya dengan menggelar Festival Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) pada 10 Februari 2018 mendatang. Plt Kepala Dinas Pariwisata Banyuwangi MY Bramuda mengatakan, festival itu menjadi ajang unjuk keterampilan dari anak-anak penyandang disabilitas.

Mereka menampilkan berbagai bakat kepada publik. Ajang ini akan diikuti seribu siswa PKLK (SLB) dari 40 lembaga dan 1065 siswa sekolah inklusif dari 117 lembaga pendidikan formal.

"Kami akan menyaksikan betapa kerennya anak-anak berkebutuhan khusus. Festival itu merupakan bagian dari rehabilitasi berbasis masyarakat. Semua berbaur menjadi satu dengan kemasan festival yang menggembirakan, kata pria yang akrab disapa Bram pada Jumat (2/1).

Dalam festival itu, antara lain disajikan Tari Gundul-Gundul Pacul dari SDLB A Negeri Banyuwangi, Tari Barong Cokol dari SDLB YPABK Muncar, dan Sendratari dari SLB Kalipuro. Kemudian penampilan Dedi Mizwar dari SDLB A-N Banyuwangi yang menjuarai lomba bercerita tingkat nasional. Bocah ini begitu mahir menirukan berbagai karakter suara yang dirangkai dengan cerita legenda.

Selain itu, ada unjuk bakat yang dilakukan anak-anak berkebutuhan khusus di stan-stan pameran. Seperti melukis atau memainkan karakter-karakter wayang kulit. "Melalui festival iu, kami ingin tanamkan paradigma anak-anak itu tidak harus dikasihani, tapi harus mendapatkan perhatian dan kesempatan yang sama. Di sini mereka bisa menujukkan hal tersebut, dan masyarakat bisa menyaksikan kemampuan terbaik mereka," Bram menambahkan.

Tidak hanya festival, tapi juga ada seminar dan talk show yang digelar di berbagai tempat. Seminar itu juga untuk mensosialisasikan Peraturan Daerah Nomor 6 tahun 2017 yang mewajibkan sekolah umum untuk menerima siswa berkebutuhan khusus di setiap rombongan belajar (rombel) tiap tahun.

Minimal menerima lima siswa di setiap rombel. Banyuwangi memiliki lebih dari 200 sekolah inklusif yaitu sekolah umum yang menerima semua penyandang disabilitas. Di setiap sekolah disiapkan guru dengan kualifikasi tertentu untuk mendampingi mereka, juga fasilitas-fasilitas yang aksesibel bagi mereka.

Tak heran bila Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya menetapkan Banyuwangi sebagai Kota Festival Terbaik di Indonesia. Menurutnya, pertumbuhan event di Banyuwangi sangat pesat. Dimulai 2012 sebanyak 12 event, 2017 meningkat menjadi 75 event dan tahun ini menjadi 77 event.

"Semua event ini melibatkan seluruh potensi warga sehingga meningkatkan kesejahteraan masyarakat Banyuwangi, kata Menpar Arief Yahya.

Menurut Menpar, sektor pariwisata berhasil menggerakkan ekonomi lokal sehingga pendapatan per kapita warga Banyuwangi melonjak dua kali lipat dari Rp 20,8 juta pada tahun 2010 menjadi Rp 41,5 juta pada 2016.

"Seiring tumbuhnya sentra ekonomi baru berbasis pariwisata, penurunan kemiskinan cukup pesat menjadi 8,79% pada 2016," Menpar menambahkan.

#

Kabupaten Banyuwangi berhasil mengeksplorasi seni budaya, keindahan alam, olahraga hingga beragam potensi daerah yang pastinya akan menjadi tontonan menarik bagi wisatawan. Sejumlah atraksi baru dihadirkan. Atraksi-atraksi baru tersebut diharapkan semakin memperkaya dan memperkuat posisi Banyuwangi dalam peta persaingan pariwisata.

Berikan Komentar

Kopi Pahit

Artikel Lainnya

Copyright ©2024 lampungproco. All rights reserved