Geser ke atas
News Ekbis Sosok Halal Pelesir Olahraga Nasional Daerah Otomotif

Kanal

Biaya Mahal, Wisatawan Kecewa Datangi Taman Nasional Way Kambas Lampung Timur
Lampungpro.co, 25-Dec-2023

Amiruddin Sormin 11925

Share

Pengunjung tampak memadati wisata TNWK di hari pertama beroperasi setelah libur panjang akibat pandemi Covid-19, Rabu (20/12/2023). [Suaralampung.id/Agus Susanto]

Sementara itu pemandu wisata Way Kambas Dedi Suriya membenarkan uang masuk Rp40 ribu tidak termasuk berinteraksi dengan gajah. Sebab keputusan bersama untuk memandikan gajah biaya Rp150 ribu per orang, jungle track Rp150 ribu per orang dan Rp20 ribu untuk foto bersama gajah.

"Memang wisata saat ini tidak untuk massal melainkan untuk mengedukasi mengenalkan tentang gajah, apa itu Way Kambas," tegas Dedi.

Dikeluhkan Sejak Pertama Buka Kembali 

Sejak dibuka kembali untuk umum Rabu (20/12/2023) pengunjung memang mengeluhkan aturan cara baru berwisata di TNWK. Kepala Sub Direktorat Pemanfaatan Jasa Wisata Kawasan Alam Konservasi Agung mengatakan, cara berwisata TNWK saat ini berbeda dengan sebelumnya.

Menurut dia, pengunjung tidak dibolehkan terlalu massif ada di dalam Pusat Latihan Gajah (PLG) sehingga dibatasi maksimal 160 orang. "Karena Way Kambas saat ini bukan objek wisata massif seperti dulu, melainkan wisata edukasi dan tempat konservasi," kata Agung.

Terkait tarif tiket masuk, kata salah satu pengurus wisata, Joko, setiap pengunjung dikenakan biaya Rp40 ribu. Biaya tersebut termasuk jasa parkir, jasa naik kendaraan dari rest area menuju Way Kambas dan biaya tiket masuk.

Untuk rest area parkir ada tiga titik masing masing di Desa Labuhanratu IX, Labuhanratu VI dan Labuhanratu VII. Saat ini jasa wisata di TNWK dikelola oleh koperasi desa."Nanti kendaraan pengunjung di parkir di area yang sudah kami siapkan, dari rea area pengunjung naik kendaraan odong odong, dengan kapasitas penumpang 30 orang"kata Joko.

Pengunjung tampaknya masih belum terbiasa dengan cara baru berwisata di TNWK, Sejumlah pengunjung mengeluh seperti yang dikatakan Ari pengunjung lokal asal Kecamatan Labuhanratu.

Menurut Ari, teknis berwisata di TNWK terkesan ribet. Pengunjung harus masuk dengan kendaraan yang disediakan pengelola. Sebelumnya pengunjung bisa masuk dengan kendaraan sendiri.

"Bedanya kalau bawa kendaraan sendiri kita bisa pulang sewaktu waktu tidak harus menunggu, tapi kalau berangkat bareng satu kendaraan sepertinya ribet," kata dia.

Terkait tarif tiket masuk bagi Ari sangat mahal. Apalagi jika membawa keluarga berwisata ke TNWK.

"Kalau saya masuk sama istri, anak satu atau dua sudah berapa 4 orang Rp160 ribu. Berat bagi saya sebagai wisata lokal, untung hari ini ada diskon 50 persen kalau ga ada diskon gak jadi masuk saya," kata Ari. (***)

Editor Amiruddin Sormin, Kontributor : Agus Susanto

Berikan Komentar

Kopi Pahit

Artikel Lainnya
Sepak Bola, Cara Hebat Pemimpin Menghibur Rakyat

Boleh saja menghujat kita dijajah Belanda selama 350 tahun....

321


Copyright ©2024 lampungproco. All rights reserved