Geser ke atas
News Ekbis Sosok Halal Pelesir Olahraga Nasional Daerah Otomotif

Kanal

BPS Catat Kondisi Ekonomi Lampung Tumbuh 5,47 Persen di Triwulan I Tahun 2025, PDRB Capai Rp121,7 Triliun
Lampungpro.co, 07-May-2025

Febri 2112

Share

BPS Lampung Saat Mengumkan Kondisi Perekonomian Lampung | Ist/Lampungpro.co

BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.co): Badan Pusat Statistik (BPS) Lampung mencatat, kondisi perekonomian di wilayah Lampung pada triwulan pertama tahun 2025 mengalami pertumbuhan 5,47 persen secara tahunan atau year on year (yoy).

Kepala BPS Lampung, Ahmad Riswan Nasution mengatakan, Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Lampung pada triwulan pertama 2025 mencapai Rp121,70 triliun atas dasar harga berlaku, dan Rp69,56 triliun atas dasar harga konstan.

Jika dibandingkan dengan triwulan keempat di tahun 2024, ekonomi Lampung mengalami kontraksi 1,11 persen. Namun secara tahunan, ekonomi tumbuh positif sebesar 5,47 persen, yang menjadi pertumbuhan tertinggi dalam lima tahun terakhir.

"Pertumbuhan ekonomi Lampung pada triwulan pertama tahun ini mencapai 5,47 persen secara tahunan. Dengan ini, ekonomi Lampung mencapai pertumbuhan tertinggi dalam lima tahun terakhir," kata Ahmad Riswan Nasution dalam keterangannya, Rabu (7/5/202.

Menurutnya, perekonomian Lampung masih didominasi tiga sektor utama.yakni pertanian, industri pengolahan, dan perdagangan, yang secara total berkontribusi sebesar 58,83 persen terhadap PDRB.

Ada pun rinciannya, kategori pertanian memiliki distribusi sebesar 24,37 persen, menjadi sumber pertumbuhan 1,20 persen, dan memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan 21,92 persen.

Lalu kategori industri pengolahan mencatat distribusi sebesar 19,52 persen, menjadi sumber pertumbuhan tertinggi sebesar 1,61 persen, dan memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan sebesar 29,36 persen.

Terakhir, kategori perdagangan memberikan distribusi sebesar 14,95 persen, menjadi sumber pertumbuhan 0,98 persen, dan memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan sebesar 17,95 persen terhadap pertumbuhan ekonomi Lampung.

"Peningkatan produksi pangan khususnya padi, menjadi salah satu faktor pendukung utama. Berdasarkan survei kerangka sampel area (KSA), produksi padi meningkat secara tahunan sebesar 111,21 persen dibanding tahun sebelumnya, seiring dengan normalnya kembali siklus panen pasca el nino," ujar Ahmad Riswan Nasution.

Dari sisi pengeluaran, pengeluaran konsumsi rumah tangga (PKRT) tetap menjadi tulang punggung perekonomian Lampung, dengan kontribusi sebesar 64,79 persen dan pertumbuhan sebesar 5,06 persen.

Sumber pertumbuhan dari PKRT sebesar 3,17 persen dengan kontribusi terhadap total pertumbuhan sebesar 57,90 persen, terhadap total pertumbuhan ekonomi triwulan kali ini.

Sementara komponen ekspor juga mencatat peran penting dengan memberikan andil sebesar 55,27 persen. Pertumbuhan komponen ekspor mencapai 12,96 persen dengan kontribusi terhadap total pertumbuhan ekonomi sebesar 118,10 persen.

Jika dibandingkan dengan triwulan sebelumnya, beberapa sektor ekonomi mengalami pertumbuhan positif seperti jasa keuangan tumbuh 4,71 persen, administrasi pemerintahan naik 3,96 persen, serta transportasi dan pergudangan meningkat 3,31 persen.

Namun demikian, beberapa sektor mengalami kontraksi cukup dalam seperti pengadaan listrik dan gas terkontraksi sebesar 10,65 persen, jasa lainnya turun 8,54 persen, serta konstruksi menurun 4,97 persen.

Dari sisi pengeluaran, hampir semua komponen mengalami kontraksi kecuali PKRT yang masih tumbuh tipis sebesar 0,59 persen. Sementara realisasi investasi menunjukkan dinamika yang beragam.

Investasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) tumbuh sebesar 33,26 persen, namun sebaliknya penanaman modal asing (PMA) mengalami kontraksi 17,55 persen.

Nilai impor luar negeri Lampung juga meningkat signifikan, yakni tumbuh 142,83 persen. Volume impor pun turut naik masing-masing sebesar 44,60 persen.

Momentum Ramadan dan hari besar keagamaan nasional, turut berpengaruh terhadap peningkatan konsumsi dan mobilitas, yang secara keseluruhan menopang pertumbuhan ekonomi daerah. (***)

Editor : Febri Arianto

Berikan Komentar

Kopi Pahit

Artikel Lainnya
Tugu Biawak Wonosobo dan Mannaken Pis Belgia,...

Pariwisata memang butuh ikon, tapi tak harus menimbulkan keriuhan...

2157


Copyright ©2024 lampungproco. All rights reserved