BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.co): Pemerintah menetapkan bulan Oktober sebagai bulan inklusi keuangan, untuk mendorong pemahaman dan awareness masyarakat terhadap produk maupun layanan jasa keuangan. Menanggapi hal ini, Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Malahayati Bandar Lampung Iing Lukman memaknai bulan inklusi keuangan ini, sebagai bulan perenungan.
Iing Lukman menilai, masih banyak masyarakat yang belum tahu arti dari nama bulan inklusi keuangan. Hal ini makin diperparah dan ditambah, dengan masih banyaknya masyarakat yang belum benar-benar memahami literasi keuangan.
"Bulan yang harus melakukan perenungan, apakah masyarakat memiliki rupiah, tapi tidak punya tanah, kebun, sawah, kolam, hingga ternak. Apakah tak punya rupiah, tapi punya sawah ladang. Apakah perlu menukarkan semua sawah dan ladang dengan rupiah," kata Iing Lukman, Kamis (28/10/2021).
Selain itu, Iing Lukman menilai perkembangan akses keuangan, layanan, maupun produk keuangan di Lampung, sudah menunjukan hasil yang baik. Oleh karenanya, pihaknya mendorong pemerintah dan pengelola jasa keuangan, untuk giat mensosialisasikan literasi keuangan hingga tingkat RT. "Sosialisasikan ke RT-RT dan kampung-kampung, lalu perbankan juga jemput bola jangan menunggu," ujar Iing Lukman. (***)
Editor : Febri Arianto
Berikan Komentar
Saya yakin kekalahan Arinal bersama 10 bupati/walikota di Lampung...
1291
Universitas Lampung
Universitas Malahayati
Politeknik Negeri Lampung
IIB Darmajaya
Universitas Teknokrat Indonesia
Umitra Lampung
RSUDAM Provinsi Lampung
TDM Honda Lampung
Bank Lampung
DPRD Provinsi Lampung
DPRD Kota Bandar Lampung
DPRD Kota Metro
Pemrov Lampung
Pemkot Bandar Lampung
Pemkab Lampung Selatan
Pemkab Pesisir Barat
Pemkab Pesawaran
Pemkab Lampung Tengah
Pemkot Kota Metro
Pemkab Mesuji
Pemkab Tulangbawang Barat
Suaradotcom
Klikpositif
Siberindo
Goindonesia