Geser ke atas
News Ekbis Sosok Halal Pelesir Olahraga Nasional Daerah Otomotif

Kanal

Catatan: Masih Ada 10% Sukses Panen, Begini Syarat Agar Dipasena Bangkit Lagi Jadi Raja Udang Nasional
Lampungpro.co, 01-Jun-2025

Amiruddin Sormin 1004

Share

Panen udang tambak milik Donald (56), petambak di Kampung Bumi Dipasena Agung. LAMPUNGPRO.CO

RAWAJITU TIMUR (Lampungpro.co):

Kesuksesan Donald (56), petambak Kampung Bumi Dipasena Agung, Kecamatan Rawajitu Timur, Kabupaten Tulang Bawang, memanen 2,7 ton udang vanamei dari dua kolam tambaknya, Sabtu (31/5/2025), membuka mata bahwa masih ada asa kehidupan di Bumi Dipasena. Donald memang menjadi minoritas dari ribuan cerita sedih petambak yang gagal.

Menurut catatan, kini tinggal 10% petambak yang masih sukses panen. Tapi Donald menjadi bukti bahwa masih ada asa bangkit dari Bumi Dipasena. Trik dan cara Donald membudidayakan udang menjadi modal berharga agar Dipasena kembali bangkit menjadi raja udang nasional.

Ini mirip semangat Jepang ketika luluh lantak setelah dihantam bom nuklir Amerika Serikat. Setelah bom Hiroshima dan Nagasaki, Kaisar Jepang Hirohito bertanya berapa banyak guru tersisa di Jepang, bukan berapa banyak tentara yang gugur.

Kaisar Hirohito kemudian memberikan arahan kepada sekitar 45.000 guru tersisa untuk berperan dalam pembangunan kembali Jepang. Kaisar Hirohito juga menyatakan bahwa Jepang harus banyak belajar untuk mengejar ketertinggalan dari Amerika.

Dengan pertanyaan serupa, kita boleh bertanya ke Dipasena, masih berapa banyak petambak yang punya ilmu seperti Donald dan berapa banyak yang masih semangat seperti Donald. Mereka laksana guru seperti yang dimaksud Kaisar Hirohito untuk membangkitkan Dipasena.

Berkaca ke belakang, kini memang Dipasena terpuruk jauh. Bumi Dipasena, Lampung, pernah menjadi ikon kejayaan budidaya udang di Indonesia. Namun, perjalanan panjang kawasan ini tak lepas dari berbagai konflik dan tantangan yang mempengaruhi kondisi sosial dan ekonomi masyarakatnya hingga kini.

Pada 1990-an, Bumi Dipasena dikenal sebagai kawasan tambak udang terbesar di Asia Tenggara dengan luas mencapai 16.250 hektare. Produksi udang vaname saat itu mencapai rata-rata 200 ton per hari, menjadikannya kontributor utama dalam ekspor udang nasional.

1 2 3 4 5

Berikan Komentar

Kopi Pahit

Artikel Lainnya
Produk Pangan Olahan Indonesia, Cuma Halal Tapi...

Tanpa itu, generasi muda kita hanya akan mewarisi penyakit...

365


Copyright ©2024 lampungproco. All rights reserved