Geser ke atas
News Ekbis Sosok Halal Pelesir Olahraga Nasional Daerah Otomotif

Kanal

Catatan untuk Pemerintahan Mirza-Jihan: Dukung Asta Cita Prabowo, Lampung Berlimpah Energi Terbarukan untuk Swasembada Energi
Lampungpro.co, 17-Jan-2025

Amiruddin Sormin 173

Share

Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi milik PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) di Ulu Belu Tanggamus dan pasangan Mirza-Jihan. LAMPUNGPR.CO/AMIRUDDIN SORMIN

BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.co): Potensi Lampung amat pas mendukung cita kedua Asta Cita Presiden RI Prabowo Subianto yakni 'Memantapkan sistem pertahanan keamanan negara dan mendorong kemandirian bangsa melalui swasembada pangan, energi, air, ekonomi kreatif, ekonomi hijau, dan ekonomi biru.' Ya, pasangan Gubenur-Wakil Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal-Jihan Nurlela (Mirza-Jian), dapat mendukung ekonomi biru dan ekonomi hijau yang digaungkan Prabowo amat pas dengn Lampung dengan potensi kekayaan alam Lampung.

Tinggal bagaimana membawa program ekonomi hijau itu ke Lampung. Itu sebabnya, Provinsi Lampung seharusnya tidak kekurangan daya listrik apalagi mengalami krisis listrik jika potensi sumber daya alam (SDA) energi baru dan terbarukab (EBT) dapat diolah maksimal Potens iEBT Lampung mencapai 153,39 gigawatt.

Jumlah itu setara 4% dari total potensi EBT Indonesia yang mencapai 3.687 gigawatt. Staf Ahli Menteri ESDM Bidang Perencanaan Strategis M Idris F Sihite mengatakan, potensi EBT itu terdiri dari panas bumi 1,76 gigawatt, air 0,06 gigawatt, surya 121,48 gigawatt.

"Angin 3,51 gigawatt, aruslaut 26,53 gigawatt, biomassa/biofuel 0,04 gigawatt dan biogas 0,01 gigawatt," kata Idris saat menghadiri Diskus Persatuan Wartawan Indonesia i (PWI) Lampung Bertema Energi dan Investasi Seimbangkah? di Hotel Horison, Bandar Lampung Kamis (5-12-2024).

Meski demikian, dia menyayangkan, potensi EBT belum dimanfaatkan secara keseluruhan. Bahkan, dari total EBT se Indonesia yang mencapai 3.687 gigawatt baru termanfaatkan 0,3 persen atau sekitar 13.781 megawatt. "Tidak banyak yang kita manfaatkan. Dari 3.687 gigawatt hanya 0,3 persen (yang dimanfaatkan)," sebut M Idris F Sihite.

Menurut dia, hal itu menunjukkan ketergantungan terhadap energi fosil masih sangat tinggi. Padahal pada 2024 ditargetkan penggunaan energi fosil. Terutama batubara yang ditargetkan hanya 65,72 persen. Tetapi, realisasi sampai dengan Agustus mencapai 67 persen.

"Artinya, penyediaan tenaga listrik masih didominasi oleh pembangkit batubara yang justru naik dari target 65 persen menjadi 67 persen," jelasnya.

Oleh karena itu, dia mendorong, PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) membangun supergrid (jaringan super) sebagau kunci transisi energi. Terutama menuju net zero emission (NZE) 2060. "PLN harus fokus bangun grid. Supaya swasta-swasta yang punya komitmen dan kemampuan juga bisa berkembang," tutup M Idris F Sihite.

1 2 3 4 5

Berikan Komentar

Kopi Pahit

Artikel Lainnya
TPA Sampah Bakung Disegel, Pemkot Bandar Lampung...

Pemkot Bandar Lampung tak perlu cari TPA baru sebagai...

469


Copyright ©2024 lampungproco. All rights reserved