BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.co): Polda Lampung bersama Polresta Bandar Lampung, membentuk tim negosiator yang diisi polisi wanita (Polwan), untuk menjalin komunikasi dengan warga yang tinggal di sekitar Kantor DPRD Lampung dan Gubernur Lampung.
Hal tersebut, merespon adanya insiden aksi demo atau unjuk rasa yang dilakukan para petani singkong dan sejumlah elemen mahasiswa, yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Peduli Petani Singkong Indonesia, yang berujung kericuhan pada Senin (5/5/2025).
Personel Polri melalui Bhabin Kamtibmas Kelurahan Kupang Kota dan Tim Negosiator Polwan, aktif menjalin komunikasi dengan warga yang terdampak aksi demonstrasi tersebut.
Bhabin Kamtibmas Kupang Kota mendatangi warga di lingkungan Kantor DPRD Lampung dan Gubernur Lampung, yang terdampak gas air mata hingga penembakam water canon saat pembubaran massa.
Dalam pertemuan tersebut, disampaikan permohonan maaf secara langsung kepada para warga sekitar. Hasil penelusuran, tidak ada dampak serius dari penggunaan gas air mata, namun masyarakat diminta segera melapor, apabila mengalami gangguan kesehatan agar segera mendapatkan penanganan di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Lampung.
Tak hanya itu, Tim Negosiator Polwan Polda Lampung dan Polresta Bandar Lampung, juga menyisir permukiman warga secara door to door, menyampaikan permintaan maaf dan menjelaskan maksud serta prosedur pembubaran massa yang dilakukan oleh aparat.
Kabid Humas Polda Lampung, Kombes Yuni Iswandari Yuyun mengatakan, langkah mendatangi warga secara door to door yang dilakukan, merupakan bentuk empati dan tanggung jawab moral Polri kepada masyarakat.
"Kami ingin memastikan, kehadiran negara tidak menimbulkan trauma, namun justru malah menjadi pelindung dan pengayom masyarakat," kata Kombes Yuni Iswandari Yuyun dalam keterangannya, Selasa (6/5/2025).
Menurut Kombes Yuyun, Polri terbuka terhadap laporan atau keluhan warga yang merasa terdampak, sehingga apabila ada warga yang mengalami gangguan kesehatan akibat gas air mata, bisa langsung datang ke Rumah Sakit Bhayangkara dan kepolisian siap bantu.
"Aparat tidak bermaksud menyakiti warga, namun semata-mata berupaya mengamankan situasi. Kami menghargai aspirasi masyarakat, namun saat unjuk rasa berubah menjadi anarkis, maka tindakan terukur harus dilakukan demi menjaga ketertiban umum," ujar Kombes Yuni Iswandari Yuyun.
Upaya komunikasi mendapat apresiasi dari warga, dimana masyarakat menyampaikan dukungan terhadap langkah tegas Polri, dalam menghadapi massa pengunjuk rasa yang dinilai sudah melewati batas. (***)
Editor : Febri Arianto
Berikan Komentar
menggantungkan hidupnya dari singkong.
2243
Nasional
11336
Tulang Bawang
4005
Tanggamus
3714
KOPI PAHIT
3640
149
06-May-2025
162
06-May-2025
Universitas Lampung
Universitas Malahayati
Politeknik Negeri Lampung
IIB Darmajaya
Universitas Teknokrat Indonesia
Umitra Lampung
RSUDAM Provinsi Lampung
TDM Honda Lampung
Bank Lampung
DPRD Provinsi Lampung
DPRD Kota Bandar Lampung
DPRD Kota Metro
Pemrov Lampung
Pemkot Bandar Lampung
Pemkab Lampung Selatan
Pemkab Pesisir Barat
Pemkab Pesawaran
Pemkab Lampung Tengah
Pemkot Kota Metro
Pemkab Mesuji
Pemkab Tulangbawang Barat
Suaradotcom
Klikpositif
Siberindo
Goindonesia