Geser ke atas
News Ekbis Sosok Halal Pelesir Olahraga Nasional Daerah Otomotif

Kanal

Dialog Dengan Mendag Zulkifli, Pengrajin Tempe dan Tahu di Lampung Keluhkan Sulitnya Dapat Subsidi Kedelai
Lampungpro.co, 30-Sep-2022

Febri Arianto 1766

Share

Mendag Zulkifli Hasan Dialog Dengan Pengrajin Tempe dan Tahu di Lampung | Lampungpro.co

BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.co): Para perajin tempe dan tahu di Lampung, yang tergabung dalam Gabungan Koperasi Produsen Tempe Tahu Indonesia (Gakoptindo), mengadu dan curhat ke Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan. Mereka mengeluhkan, karena sulitnya mendapatkan kedelai dengan harga terjangkau.

Salah satu perajin tempe dan tahu asal Lampung Utara, Sukasih mengaku, selisih harga kedelai sebelumnya berkisar Rp6.200 - Rp6.400 perkilogram, kini harganya menjadi Rp11 ribu hingga Rp13 ribuan. Dengan itu, membuat membuat pengrajin kecil kesulitan produksi.

"Saya harap ini jangan melambung lagi, Pak Menteri. Kami khawatir terus merugi, sementara subsidi kedelai tidak ada kelanjutan dan susah didapat," kata Sukasih.

Sementara itu, Ketua Gapkotindo Lampung, Aip Syarifudin mengungkapkan, pihaknya hingga kini sulit untuk mendapatkan kedelai bersubsidi. Mereka menganggap, syarat yang diberikan untuk mendapat subsidi kedelai sangat menyulitkan.

"Kebanyakan dari kami usaha rumahan, jadi proses seperti ada nomor induk usaha (NIB) sangat rumit. Kami minta perpanjang program subsidi kedelai, untuk perajin tahu tempe yang berakhir Juli 2022 lalu," ungkap Aip Syarifudin.

Sementara itu, Menteri Perdagangan RI, Zulkifli Hasan menjelaskan, pihaknya akan merubah skema subisidi kedelai. Zulhas menilai, hingga kini kedelai di Indonesia masih bergantung pada impor luar negeri, sehingga harganya menyesuaikan dengan harga dunia.

"Program subsidi bantuan penggantian selisih harga pembelian kedelai, nanti akan diperpanjang. Kami usahakan menaikkan jumlah potongan (subsidi) yang tadinya Rp1.000 perkilogram, dinaikkan jadi Rp 1.500," jelas Zulkifli Hasan.

Mendag mencatat, hingga kini realisasi penyaluran kedelai bersubsidi hanya 80 ribu ton atau 10 persen dari target 800 ribu ton. Jumlah tersebut, pastinya ada kendala, sehingga nantinya diusulkan subsidinya dinaikkan jadi Rp 1.500. (***)

Editor : Febri Arianto


Berikan Komentar

Kopi Pahit

Artikel Lainnya
Lampung Dipimpin Mirza-Jihan: Selamat Bertugas, "Mulai dari...

Dukungan dan legacy yang besar, juga mengandung makna tanggung...

14343


Copyright ©2024 lampungproco. All rights reserved