Kegiatan di SMPN 3 Tulangbawang Tengah sebelum pandemi Covid-19. LAMPUNGPRO.CO/DOK.SMPN3

PANARAGAN (Lampungpro.co): SMPN 3 Tulang Bawang Tengah (UPTD SMP 8 Tulangbawang Barat) diduga tidak melaksanakan petunjuk teknis (juknis) pengelolaan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) sebagaimana mestinya. Sebagian dana dialihkan untuk bantuan sosial (bansos) bagi keluarga terdampak Covid-19. 

Selain itu, dana sarana dan prasarana digunakan untuk pembelian matras, net, bola, kostum olah raga, dan pembembelian meubeler baru. Bukan juga untuk rehab sekolah, namun pihak sekolahan hanya melakukan pengecatan.

Hal itu terungkap dari pengakuan Bendahara 1 Sri Peni, Bendahara 2 Ngatini, dan Operator Data Pokok Pendidikan (Dapodik) Bardi, saat dikonfirmasi di ruang kerjanya, Sabtu (4/9/2021). "Untuk sarana dan prasarana, kita mengadakan pembelian matras, net, bola, kostum, dan membuat meubeler baru. Untuk masalah perehaban, kita hanya melakukan pengecatan sekolah," jelas  Sri Peni.

Menurut dia untuk masalah ekstrakurikuler dilaksanakan sebelumnya. "Kami sudah koordinasikan dengan pihak Dinas Pendidikan melalui Kodri. Beliau mengatakan tidak apa-apa yang penting ada laporannya, maka untuk ekstrakurikuler itu karena kita tidak belajar tatap muka, maka kami berinisiatif dialihkan ke bansos untuk membantu keluarga yang tidak mampu dan terdampak Covid-19 dan lain-lain," ungkapnya.

Penjelasan bendahara SMPN 3 Tulangbawang Tengah, ini diduga melanggar juknis Kemendikbud. Dikatakan semua yang dilaksanakan sudah berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan melalui Kodri dan mengikuti petunjuk dari Kodri. (***)

Editor: Amiruddin Sormin, Reportase: Sayuti