Geser ke atas
News Ekbis Sosok Halal Pelesir Olahraga Nasional Daerah Otomotif

Kanal

Dosen Poltekkes Tanjung Karang Teliti Daun Salam Sebagai Pembersih Alami Gigi Tiruan
Lampungpro.co, 02-Sep-2024

Sandy 154

Share

Daun Salam sebagai pembersih alami rongga mulut | LAMPUNGPRO.CO/Ist @klikdokter

BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.co) : Dosen program studi DIII Teknik Gigi Politeknik Kesehatan Tanjung Karang (Poltekkes Tanjung Karang), Sri Wahyuni, M.Pd., drg., melakukan penelitian inovatif mengenai manfaat daun salam sebagai pembersih rongga mulut. Penelitian ini berfokus pada pengguna gigi tiruan lepasan akrilik, yang membutuhkan perawatan khusus untuk menjaga kebersihan dan kesehatannya.

Daun salam dipilih sebagai bahan alami untuk desinfeksi gigi tiruan karena mudah ditemukan dan harganya terjangkau. Menurut Sri Wahyuni, daun salam mengandung minyak atsiri, flavonoid, dan tanin, yang memiliki sifat antibakteri dan aman untuk kesehatan mulut.

Proses ekstraksi daun salam menggunakan metode dekok juga mudah dilakukan oleh masyarakat, menjadikannya alternatif yang praktis dibandingkan dengan obat kumur kimia yang dijual di pasaran.

Penggunaan gigi tiruan lepasan, khususnya yang terbuat dari bahan akrilik, bertujuan untuk mengembalikan fungsi pengunyahan, estetika, serta membantu dalam berbicara. Bahan akrilik dipilih karena ringan, murah, menyerupai warna gusi, mudah dibuat, dan mudah diperbaiki.

Namun, bahan ini memiliki kelemahan, yaitu pori-pori kecil yang dapat menjadi tempat berkembang biaknya sisa makanan dan mikroorganisme, sehingga membutuhkan perawatan khusus.

Masalah candidiasis rongga mulut, yang disebabkan oleh jamur Candida albicans, sering terjadi pada pengguna gigi tiruan. Sekitar 26% kasus candidiasis eritematosa atau denture stomatitis ditemukan pada pengguna gigi tiruan.

Penyebabnya bervariasi, termasuk trauma, infeksi, pemakaian gigi tiruan yang berkelanjutan, kebersihan mulut yang buruk, alergi, dan gangguan sistemik. Adanya plak pada gigi tiruan yang kontak langsung dengan permukaan mukosa mulut merupakan faktor utama dalam perkembangan candidiasis.

Penelitian yang dilakukan terhadap 24 pasien menunjukkan bahwa prevalensi candidiasis eritematosa mencapai 53,85% pada pengguna gigi tiruan yang terus dipakai, sementara pada pasien yang melepaskan gigi tiruannya di malam hari, prevalensinya lebih rendah, yaitu 36,36%.

Metode pembersihan gigi tiruan dapat dilakukan secara mekanis dengan menggunakan sikat gigi, dan secara kimia dengan merendam gigi tiruan dalam bahan desinfektan. Meskipun obat kumur kimia efektif untuk membersihkan rongga mulut dari bakteri dan bau, kekhawatiran tentang penggunaan bahan kimia aktif membuat sebagian orang mencari alternatif yang lebih alami.

Penelitian Sri Wahyuni menunjukkan bahwa daun salam dapat menjadi solusi efektif untuk menjaga kebersihan gigi tiruan dan kesehatan mulut secara umum. Kandungan alami daun salam membantu mengurangi jumlah mikroorganisme pada gigi tiruan, serta menawarkan metode perawatan yang lebih aman, ramah lingkungan, dan ekonomis. (**)


Editor : Sandy,

Berikan Komentar

Kopi Pahit

Artikel Lainnya
Pilgub Lampung, Peruntungan Arinal Djunaidi Berhenti di...

Saya yakin kekalahan Arinal bersama 10 bupati/walikota di Lampung...

1192


Copyright ©2024 lampungproco. All rights reserved