JAKARTA (Lampungpro.com)-Sebagai salah satu dari 10 destinasi wisata unggulan Indonesia, pengembangan Danau Toba membutuhkan sinergi positif pemerintah pusat dan daerah. Ketika di pusat bergerak, bawahnya juga harus mengimbangi pergerakannya.
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Toba Samosir (Tobasa), selaku salah satu pemerintah daerah yang menguasai sebagian kawasan wisata tersebut kini tengah fokus mendukung pengembangan Danau Toba dalam dua aspek, yakni infrastruktur dan budaya.
Wakil Bupati Tobasa, Hulman Sitorus mengatakan, dalam aspek infrastruktur Pemkab sedang bahu membahu bersama pemerintah pusat untuk mengembangkan beberapa ruas jalan. "Salah satu ruas jalan yang sedang dikembangkan pemerintah pusat dan Pemkab adalah jalan Balige By Pass," kata Hulman ketika acara launching Calendar of Event Danau Toba di Jakarta, Senin (20/3).
Sampai Desember 2016, tahap pertama pembayaran ganti rugi untuk 124 orang pemilik tanah sepanjang 2,37 kilometer dan seluas 25 meter di jalur jalan tersebut sudah tuntas. Pembebasan lahan masih akan terus dilakukan secara bertahap tahun ini. Dan sejak awal tahun ini pengerjaan jalan ini sudah dimulai.
Selain jalur jalan itu, Hulman mengatakan Pemkab dan pemerintah pusat juga sedang berkonsentrasi mengembangkan jalan Aek Natolu ke Bandara Sibisa. Pengembangan jalan ini seiring dengan perluasan Bandara Sibisa menjadi 1400 meter, dari sebelumnya hanya 700 meter. "Pengembangan jalan dan bandara ini penting guna meningkatkan akses wisatawan menuju Danau Toba, " ujarnya.
Sementara dalam aspek budaya, Hulman mengatakan Pemkab Tobasa kini sedang fokus pada revitalisasi desa-desa yang masih memiliki rumah adat Batak. Sejauh ini, telah ada dua desa adat di Kabupaten Toba Samosir yang sudah mulai direvitalisasi. Kedua desa itu adalah desa Adat Ragi Hotang dan Desa Adat Hutagaol Sihujur.
Kedepannya, lanjut Hulman, revitalisasi akan mencakup seluruh rumah adat di Tobasa. Kini ada sekitar 4000 rumah adat Batak di daerah tersebut.
Revitalisasi ini akan beriringan dengan pembangunan 100.000 homestay oleh Kementerian Pariwisata di kawasan Toba."Kami terus berbenah diri, dan bersinergi dengan pemerintah pusat," kata Hulman.
Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya mengucapkan banyak terima kasih kepada pemerintah daerah di Tobasa. Ini yang dimaksud dengan CEO komitmen. Pemimpin daerah memiliki kepedulian tinggi terhadap pariwisata. Menpar menempatkan peran CEO atau Gubernur, Bupati, Walikota, sangat menentukan 80 persen kesuksesan daerah dalam membangun destinasi wisata.
Pariwisata, menurut dia, sudah dijadikan prioritas oleh Presiden Joko Widodo, selain infrastruktur, maritim, pangan dan energi. Pariwisata bahkan dijadikan core economy bagi Republik ini ke depan, karena komoditas yang paling sustainable, paling menyentuh ke level bawah masyarakat dengan share economy dan performance setiap tahunnya menanjak, hanya pariwisata. Minyak dan gas bumi, batu bara, kelapa sawit terus merosot.
Berikan Komentar
Kalau pupuk dan BBM distribusinya bisa tertutup, harusnya Elpiji...
269
Bandar Lampung
11633
Bandar Lampung
2459
Universitas Lampung
Universitas Malahayati
Politeknik Negeri Lampung
IIB Darmajaya
Universitas Teknokrat Indonesia
Umitra Lampung
RSUDAM Provinsi Lampung
TDM Honda Lampung
Bank Lampung
DPRD Provinsi Lampung
DPRD Kota Bandar Lampung
DPRD Kota Metro
Pemrov Lampung
Pemkot Bandar Lampung
Pemkab Lampung Selatan
Pemkab Pesisir Barat
Pemkab Pesawaran
Pemkab Lampung Tengah
Pemkot Kota Metro
Pemkab Mesuji
Pemkab Tulangbawang Barat
Suaradotcom
Klikpositif
Siberindo
Goindonesia