Geser ke atas
News Ekbis Sosok Halal Pelesir Olahraga Nasional Daerah Otomotif

Kanal

Event MIHAS 2017 Jadi Gerbang Indonesia Promosikan Wisata Halal
Lampungpro.co, 28-Mar-2017

1840

Share

JAKARTA (Lampungpro.com)- Kementerian Pariwisata (Kemenpar) seakan tak bisa berdiam diri untuk mempromosikan pariwisata di Indonesia. Berbagai acara atau event di dalam dan luar negeri selalu diikuti salah satunya dalam event Malaysia International Halal Showcase (MIHAS), di Kuala Lumpur Convention Center.

Keikutsertaan di MIHAS 2017 ini bukan tanpa sebab. Maklum, MIHAS adalah pameran wisata halal terbesar di Asia. Eventnya pun rutin digelar setiap tahun di Kuala Lumpur oleh Kementerian Perdagangan International dan Industri (MITI) Malaysia.

Karenanya Wonderful Indonesia akan all out mempromosikan wisata halal kelas dunia di MIHAS 2017, ujar Arief Yahya, Menteri Pariwisata RI, Senin (27/3) lalu.

Soal kualitas dan destinasi halal, menteri asal Banyuwangi itu mengaku tidak khawatir. Kualitas Indonesia terbaik di dunia, tolok ukurnya bisa dilihat dari banyaknya gelar juara dunia yang sukses disambar pada World Halal Tourism Award 2016 di Abu Dhabi. Dari 16 kategori yang dilombakan, Indonesia sukses menyambar 12 gelar juara dunia.

Indonesia memang sangat potensial menjadi destinasi wisata halal paling unggul di dunia. Pertama, Indonesia punya keragaman destinasi dan kekayaan budaya nusantara. Dan hal semacam itu merupakan modal utama yang tidak dimiliki negara lain.

"Hal lainnya, masyarakat dan industri pariwisata nasional semakin sadar terhadap perlunya pariwisata ramah wisatawan muslim atau muslim friendly tourism, kata Arief Yahya.

Potensinya pun tidak sedikit. Size pasar wisata halal sangat besar dari 6,8 miliar penduduk dunia, 1,6 miliar di antaranya adalah muslim dan 60 perden usianya di bawah 30 tahun.

Menurut laporan Comcec Report February 2016, Crescentrating, tahun 2014 ada 116 juta pergerakan halal traveler dan diproyeksikan tahun 2020 akan menjadi 180 juta perjalanan atau naik 9,08 persen, sementara di Indonesia dalam tiga tahun terakhir ini juga naik rata-rata 15,5 perse. Tercatat total pengeluaran wisatawan muslim dunia tahun 2014 mencapai USD 142 miliar.

Sustainability atau growth halal tourism juga lumayan tinggi. Angkanya mencapai 6,3 persen atau lebih tinggi dari rata-rata pertumbuhan pariwisata dunia sebesar 4,4 persen ataupun pariwisata ASEAN sebesar 5,5 persen.

Begitu pula spread atau benefit halal tourism. Angkanya juga sangat besar. Untuk pengeluaran wisman dari Arab Saudi saja, rata-rata menghabiskan USD 1.750 per kunjungan/wisman.

Sementara wisman Uni Emirat Arab USD 1.500 per kunjungan lebih besar dibandingkan pengeluaran wisman dari Asia USD 1.200 per wisman/kunjungan.

Sadar akan potensi besar tadi, Kemenpar pun siap memanfaatkan delapan booth di MIHAS 2017. Melalui ke delapan booth itulah Kemenpar akan mempromosikan wisata halal dan religi yang ada di nusantara. Booth Indonesia akan mengangkat tema Halal Tourism di Indonesia seperti Mesjid Baiturrahman Aceh, ujar Ketua Tim Percepatan Wisata Halal Kemenpar Riyanto Sofyan.

Saat ini, Masjid Raya Baiturrahman, Aceh, memang sudah berubah wajah. Performance-nya dirias ulang mirip Masjid Nabawi di Madinah. Pekarangannya sudah dilapisi marmer dan ada 12 payung raksasa yang dibiarkan mengembang dengan balutan pendaran lighting super keren.

Bahkan ke depannya, Masjid Raya Baiturrahman Aceh akan menjadi pusat pengembangan peradaban Islam terbesar di Asia Tenggara. Kelasnya sudah dunia pasti akan kami promosikan. Selain itu ada juga Kapal Phinisi yang tetap menjadi ciri khas paviliun Indonesia dalam setiap pameran," katanya.

Riyanto melanjutkan, sesuai hasil koordinasi dan komunikasi yang intensif dengan Tim Percepatan Wisata Halal, ada 14 Industri serta pemangku kepentingan yang akan menempati paviliun Indonesia.

Seluruhnya berasal dari Top Destinasi Halal yang mengikuti acara World Halal Tourism Award 2016. "Rinciannya dari Aceh dan Sumatera Barat masing-masing tiga industri, empat industri dari Jakarta danJawa Barat, NTB, Makasar serta Bali masing-masing satu industri," ujar Riyanto.

Berbagai pelayanan dan atraksi akan disediakan oleh booth Indonesia, antara lain pelayanan informasi pariwisata, demo kaligrafi, pendistribusian bahan promosi hingga kuis dan pemberian hadiah.

Selain itu, Indonesia juga mendapatkan kesempatan untuk mengisi satu sesi dalam acara Trade Talks yang akan diisi oleh Riyanto sendiri. Selaku Ketua Tim Percepatan Wisata Halal, Riyanto akan memaparkan "Halal Tourism Market Development Overview-Indonesia Experience"

Berikan Komentar

Kopi Pahit

Artikel Lainnya

Copyright ©2024 lampungproco. All rights reserved