Adi mengatakan rangkaian kegiatan diawali dengan upaya untuk mengetahui prioritas pembangunan Kabupaten Lampung Barat dengan mengikuti Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) tingkat kecamatan yang diselenggarakan di Kecamatan Skala Bekhak. Dan kegiatan tersebut dipimpin langsung oleh Bupati Lampung Barat Parosil Mabsus, serta penyerahan bibit bantuan untuk dibagikan di kecamatan-kecamatan.
Selanjutnya, rombongan melakukan diskusi dengan Forum CSR Lampung Barat yang baru terbentuk di tahun 2019. Diskusi dilakukan untuk berbagi pengalaman tentang pelaksanaan CSR di perusahaan masing-masing dan menyamakan persepsi terhadap pengertian CSR.
Hadir dalam acara itu Asisten 3 Ismet Inoni dan Kepala Bapeda Lampung Barat Agustanto Basmar beberapa Kepala Dinas, OPD, Camat, dan para pelaku usaha yang tergabung dalam Forum CSR Kabupaten Lampung Barat. Rombongan juga menikmai keasrian Kebun Raya Liwa yang berlokasi di dekat Rumah Dinas Bupati Lampung Barat.
Dinginnya udara dengan selimut kabut berubah menjadi kehangatan yang menyenangkan saat rombongan berbincang santai dengan Bupati Lampung Barat H. Parosil Mabsus di Rumah Dinas sambil menikmati suguhan soto dan makanan ringan. "Bupati mengapresiasi kunjungan Forum CSR dan menyampaikan kesiapan Pemkab Lambar dalam memfasilitasi program-program CSR dari berbagai perusahaan. Terutama dibidang literasi, konservasi, dan Tangguh Bencana," ucap Adi dalam rilisnya, Rabu (23/2/2022).
Ketua Forum CSR Lampung V. Saptarini mengatakan dunia telah menyadari bahwa banyak masalah yang tidak bisa diatasi sendirian. "Menanggulangi masalah kerusakan lingkungan, kemiskinan, pendidikan tidak bisa diatasi oleh masing-masing bangsa. Sehingga PBB meluncurkan Sustainable Development Goals atau SDGs," kata Saptarini sapaan akrabnya.
Lanjut, Dia juga menerangkan negara-negara di dunia berkomitmen untuk menanggulangi hal tersebut bersama-sama termasuk Indonesia. Beragam masalah yang kemudian dijadikan tujuan bersama dalam SDGs, termasuk kerusakan lingkungan, kemiskinan pendidikan dan kesehatan juga mengancam keberlanjutan bisnis.
"Ketersediaan bahan baku produksi akan terancam manakala lingkungan rusak, daya beli konsumen akan terus menurun manakala kemiskinan dan kesehatan tidak teratasi. Edukasi produk tidak bisa optimal manakala tingkat pendidikan rendah. Selama ini semua perusahaan yang bertanggungjawab telah melaksanakan program CSR, namun seringkali tidak tuntas dan hasilnya tidak tercapai karena perusahaan hanya memfokuskan pada satu bidang," urai Saptarini.
Kemudian, pemberdayaan Usaha Kecil. menengah (UKM) atau desa binaan yang diharapkan bisa mengangkat kesejahteraan dilakukan sepotong-sepotong. Hanya fokus pada pelatihan, atau pada pendampingan produksi atau pada pemasaran atau pada pengucuran dana atau bantuan mesin produksi.
Berikan Komentar
Saya yakin kekalahan Arinal bersama 10 bupati/walikota di Lampung...
1400
Universitas Lampung
Universitas Malahayati
Politeknik Negeri Lampung
IIB Darmajaya
Universitas Teknokrat Indonesia
Umitra Lampung
RSUDAM Provinsi Lampung
TDM Honda Lampung
Bank Lampung
DPRD Provinsi Lampung
DPRD Kota Bandar Lampung
DPRD Kota Metro
Pemrov Lampung
Pemkot Bandar Lampung
Pemkab Lampung Selatan
Pemkab Pesisir Barat
Pemkab Pesawaran
Pemkab Lampung Tengah
Pemkot Kota Metro
Pemkab Mesuji
Pemkab Tulangbawang Barat
Suaradotcom
Klikpositif
Siberindo
Goindonesia