BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.co): Sejumlah pabrik tapioka di Lampung memilih tutup dan tak membeli singkong petani pasca penetapan harga oleh Gubernur Lampung. Sebelumnya, usai demo jilid IV di depan kantor Gubernur, Senin (5/5/2025) yang berujung ricuh, Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal yang berdialog langsung dengan petani menetapkan harga singkong Rp1.359/kg potongan maksimal 30% tanpa kadar aci.
Tuntutan harga tersebut sesuai kesepakatan petani dan pelaku industri tapioka di Kementerian Pertanian pada 31 Januari 2025. Namun kenyataan di lapangan, harga malah turun Rp1.000 hingga Rp1.100/kg, sehingga memicu petani kembali demo.
Pantauan Lampungpro.co dari sejumlah sumber, setelah penetapan harga pada Senin (5/5/2025), sejumlah pabrik dalam Bumi Waras Group dan Sinar Laut memilih tutup dengan alasan perbaikan mesin. Alasan itu, dinilai cuma dalih karena dikeluarkan sehari setelah Gubernur Lampung menetapkan harga Rp1.350/kg tanpa kadar aci.
Namun Lampungpro.co belum mendapat konfirmasi resmi dari Bumi Waras Group dan Sinar Laut terkait alasan penutupan tersebut. Konfirmasi berupa pengumuman didapat dari pabrik tapioka PT Teguhwibawa Bhaktipersada (TWBP) Kalicinta, Kotabumi, Kabupaten Lampung Utara.
Berdasarkan pengumuman manajemen pabrik yang berlokasi di Jalan Lingkar Luar Desa Kalicintu Kecamatan Kotabumi Utara. Lumpung Utara itu, disebutkan bahwa mulai Selasa (6/5/2025) pabrik hanya menerima singkong sampai batas waktu pukul 16.00 WIB. Kemudian, pada Rabu (7/5/2025) pabrik tutup atau tidak beli singkong sampai batas waktu yang ditentukan.
Alasannya, karena akan ada perbaikan mesin. Kemudian, untuk buka kembali pembelian singkong akan diinfokan lebih lanjut.
Terpisah, Manager HRD dan Legal PT Lambang Jaya selaku pemilik pabrik tapioka PT Sinar Pematang Mulia (SPM) Tulang Bawang, Tigor Silitonga, mengatakan pihaknya masih operasional sambil menghabiskan antrian. "Baru konsolidasi untuk pengaturan teknis perlakuan harga yang ditetapkan Gubernur dalam waktu dua hari," kata Tigor Silitonga kepada Lampungpro.co
Setelah kondisi pabrik dan kesediaan barang tercukupi dan impor tapioka tidak massif dilakukan operasional secara normal. "SInar Laut itu tutup kemungkinan karena mesinnya lagi gangguan. Semoga ke depan lebih stabil," kata Tigor Silitonga. (***)
Editor Amiruddin Sormin
Berikan Komentar
menggantungkan hidupnya dari singkong.
2364
Nasional
11489
Tulang Bawang
4115
KOPI PAHIT
3745
153
06-May-2025
291
06-May-2025
165
06-May-2025
Universitas Lampung
Universitas Malahayati
Politeknik Negeri Lampung
IIB Darmajaya
Universitas Teknokrat Indonesia
Umitra Lampung
RSUDAM Provinsi Lampung
TDM Honda Lampung
Bank Lampung
DPRD Provinsi Lampung
DPRD Kota Bandar Lampung
DPRD Kota Metro
Pemrov Lampung
Pemkot Bandar Lampung
Pemkab Lampung Selatan
Pemkab Pesisir Barat
Pemkab Pesawaran
Pemkab Lampung Tengah
Pemkot Kota Metro
Pemkab Mesuji
Pemkab Tulangbawang Barat
Suaradotcom
Klikpositif
Siberindo
Goindonesia