BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.co): Rektor Universitas Malahayati Bandar Lampung, Dr. Achmad Farich, dr., M.M., turut menanggapi maraknya seruan-seruan yang berasal dari sejumlah perguruan tinggi terkait kondisi demokrasi di Indonesia, yang diperlukan adanya kajian obyektif dan berbasis ilmiah.
Rektor Universitas Malahayati Bandar Lampung, Dr. Achmad Farich, dr., M.M mengatakan, sebagai bagian dari negara demokratis, masyarakat Indonesia berhak untuk mengemukakan pendapatnya secara terbuka.
Namun Achmad Farich turut menyoroti intelektual di lingkungan perguruan tinggi, khususnya para guru besar yang menjadi pelopor seruan-seruan tersebut, agar pendapat yang disuarakan haruslah didasarkan pada landasan yang obyektif.
Menyikapi seruan-seruan yang datang dari beberapa kampus seperti UGM, UI, Unpad, UII, dan lainnya, Farich menyatakan ada beberapa hal yang menimbulkan potensi kontradiksi.
Beberapa isinya ia setujui, sementara beberapa lainnya tidak sepenuhnya sejalan dengan pandangannya. Achmad Farich merasa sangat setuju dengan upaya untuk menjaga jalannya Pemilu yang damai, jujur, adil, bebas, dan rahasia, larangan terhadap intimidasi dan penggunaan fasilitas negara juga sangat ia dukung dan harus dipertahankan.
Namun Rektor Achmad Farich juga menyebut, ada beberapa poin yang tidak sepenuhnya dia setujui, terutama jika seruan tersebut menyerang individu, termasuk presiden, yang menurutnya terlalu jauh dalam konteks pemilihan umum.
Disinggung apakah Universitas Malahayati juga akan melakukan gerakan serupa, Rektor Achmad Farich menjelaskan, pihaknya selalu memberikan ruang bagi demokrasi di lingkungan akademis. Menurutnya, Universitas Malahayati secara rutin mengadakan debat dan diskusi internal sebagai upaya untuk membantu mahasiswa memahami politik.
Rektor juga mengimbau masyarakat untuk tidak mudah terpengaruh oleh isu-isu provokatif, hingga mengajak masyarakat untuk lebih cerdas dalam menilai informasi, terutama menjelang Pemilu yang semakin dekat. (***)
Editor : Febri Arianto
Berikan Komentar
Sebagai salah satu warga Bandar Lampung yang jadi korban...
3861
Universitas Terbuka
1638
Universitas Lampung
Universitas Malahayati
Politeknik Negeri Lampung
IIB Darmajaya
Universitas Teknokrat Indonesia
Umitra Lampung
RSUDAM Provinsi Lampung
TDM Honda Lampung
Bank Lampung
DPRD Provinsi Lampung
DPRD Kota Bandar Lampung
DPRD Kota Metro
Pemrov Lampung
Pemkot Bandar Lampung
Pemkab Lampung Selatan
Pemkab Pesisir Barat
Pemkab Pesawaran
Pemkab Lampung Tengah
Pemkot Kota Metro
Pemkab Mesuji
Pemkab Tulangbawang Barat
Suaradotcom
Klikpositif
Siberindo
Goindonesia