Geser ke atas
News Ekbis Sosok Halal Pelesir Olahraga Nasional Daerah Otomotif

Kanal

Haaa...Menristekdikti: Pengangguran Berpendidikan di Indonesia Meningkat
Lampungpro.co, 26-Mar-2018

Lukman Hakim 1126

Share

#portalberitaasiangames #portalberitapendidikan #beritaolahragalampung #beritaolahraganasional #lampungproberitalampung #lampungprodotcom #beritapolitiklampung #webberitadaerah #webberitanasional #portalberitalampung #webberitalampung #portalberitanasional #beritalampungterkini #beritakulinerlampung #beritawisatalampung #portalberitawisata #portalberitawisatanasional

 

JAKARTA (Lampungpro.com): Meningkatkan daya saing bangsa, itulah peran strategis perguruan tinggi. Daya saing menjadi kunci kemenangan di era globalisasi. Sayangnya saban tahunnya terjadi peningkatan jumlah sarjana, namun sedikit yang langsung diterima bekerja.

Tak heran Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir mengaku waswas terhadap meningkatnya jumlah pengangguran berpendidikan di Indonesia. Menurut data Kemenristekdikti, setiap tahunnya terjadi peningkatan jumlah sarjana. 

"Sekitar 8,8 persen dari total 7 juta pengangguran di Indonesia merupakan sarjana yang menganggur pascalulus. Ini sangat mengkhawatirkan," kata Nasir dalam orasi ilmiahnya pada Wisuda Universitas Gunadarma di JCC, Minggu (25/3/2018).

Karena itu, Nasir menyampaikan pentingnya kontribusi perguruan tinggi dalam mempersiapkan tenaga kerja yang berpendidikan tinggi, juga terampil serta berwawasan global. "Perguruan tinggi harus mampu menghasilkan sumber daya yang mampu bersaing secara global," ujar Menristekdikti.

Ia mengatakan perguruan tinggi sebagai lembaga pencetak sumber daya manusia yang unggul diharapkan dapat berkontribusi pada upaya peningkatan daya saing bangsa. "Pasalnya Indonesia memiliki banyak potensi yang dapat dijadikan sumber penguatan ekonomi bagi bangsa," kata Menristekdikti.

Nasir juga mengajak para wisudawan dan civitas akademika untuk ikut berkontribusi dalam upaya peningkatan daya saing bangsa secara global di era disrupsi teknologi.

Untuk itu, Nasir mengungkapkan bahwa memperluas lapangan kerja dan meningkatkan produktivitas merupakan agenda utama pemerintah ke depan dalam membuat kebijakan.

"Kita telah memasuki era revolusi industri 4.0, yaitu era disrupsi teknologi, era berbasis 'Cyber Physical System'. Ini merupakan tantangan baru yang dihadapi oleh negara-negara di ASEAN untuk mempersiapkan SDM-nya," ucapnya. (**/PRO2)

Berikan Komentar

Kopi Pahit

Artikel Lainnya
TPA Sampah Bakung Disegel, Pemkot Bandar Lampung...

Pemkot Bandar Lampung tak perlu cari TPA baru sebagai...

317


Copyright ©2024 lampungproco. All rights reserved