Geser ke atas
News Ekbis Sosok Halal Pelesir Olahraga Nasional Daerah Otomotif

Kanal

Harimau Mangsa Enam Warga, Suasana Mencekam Petani Eksodus Tinggalkan Kebun Kopi
Lampungpro.co, 29-Dec-2019

Amiruddin Sormin 5579

Share

Ilustrasi. LAMPUNGPRO.CO

MUARA ENIM (Lampungpro.co): Pasca serangan harimau yang menewaskan Sulis (30) warga Desa Padang Bindu, Kecamatan Panang Enim, Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan (Sumsel), Jumat (29/12/2019) malam, suasana perkebunan mencekam. Sejak Sabtu (28/12/2019), warga berbondong-bondong keluar dari kebun kopi dan diimbau tidak ke kebun sementara waktu.

Saat ini, Badan Konservavsi Sumber Daya Alam (BKSDA) Wilayah VIII masih menyusuri keberadaan harimau yang menyerang Sulis dan lima warga lainnya yang tewas dimangsa hewan dilindungi tersebut. Menurut Kepala Resort Wilayah VIII BKSDA Sumsel, Rusmin, berdasarkan hasil pemeriksaan, Sulis tewas saat sedang mandi di pemandian umum desa setempat yang menggunakan sumber air alami dari hutan.

Setelah serangan tersebut kemungkinan harimau bergerak mengikuti anak sungai di dekat lokasi menuju ke arah Suaka Margasatwa Isau-Isau Muara Enim. ""Kami sudah mengimbau agar warga tidak ke kebun sampai ada kepastian keamanan. Lokasi serangan berada di hutan masyarakat, bukan di hutan lindung. Kemungkinan harimau datang dari Hutan Lindung Semendo," ujar Rusmin, Sabtu (28/12/2019), kepada Antara.

Hasil identifikasi sementara, harimau yang menyerang Sulis berjumlah satu ekor dan termasuk dewasa, timnya akan melanjutkan penyisiran keberadaan harimau pada Minggu (29/12) dengan radius jangkauan sejauh 300 meter dari lokasi kejadian. Selain menyisir Desa Padang Bindu, timnya juga memeriksa kotak jebakan dan kamera perangkap di Desa Muara Dua yang merupakan desa tetangga Padang Bindu.

Terkait serangan ini, Plt Bupati Muara Enim, Juarsah, meminta BKSD dan Polisi Kehutanan menangkap harimau hidup atau mati. Juarsah mengatakan, pihaknya tahu jika harimau itu dilindungi oleh Undang-undang, namun lebih baik melindungi manusia daripada hewan buas. 

"Senin ini akan dirapatkan untuk mencari langkah-langkah terkait teror harimau apa supaya masyarakat aman, saya sudah bersurat ke BKSDA setengah bulan yang lalu tetapi belum ada balasannya," kata Juarsah.

Di sisi lain, Pemerintah Provinsi Sumsel memasang delapan kamera dan box trap untuk memantau dan menanggulangi harimau Sumatera yang meresahkan masyarakat. "Kamera dan box trap itu dipasang yang tersebar dibeberapa lokasi," kata Kepala Dinas Kehutanan Sumsel Panji Tjajanto, Minggu (29/12/2019).

Pemasangan box trap dan camera trap hampir rampung dikerjakan yang diharapkan keberadaan harimau dapat diketahui. "Ada delapan camera trap yangdipasang dan satu unit box trap di Semendo, besok hari Senin akan diadakan rapat koordinasi di Pemerintah Kabupaten Muara Enim, dalam upaya penanganan konflik harimau dan manusia ini di daerah tersebut," kata dia.

BACA SEBELUMNYA: Korban Tewas Jadi Enam, Harimau Kembali Terkam Petani Kopi di Muara Enim Sumsel

Menurut dia, hal itu dilakukan guna melihat pergerakan harimau yang meresahkan dan mengancam keselamatan manusia. "Itu sesuai intruksi pak Gubernur. Tim Satgas juga terus berkoordinasi dengan masyarakat. Saat ini, antisipasi dan penanganan dilakukan titik-titik yang menjadi prioritas," ujar dia.

Antisipasi tersebut akan melibatkan beberapa lembaga swadaya masyarakat (LSM) yakni FHK, WCS, ZSL. Beberapa LSM tersebut akan memberikan bantuan camera trap sebanyak 55 unit. "Kita juga akan melibatkan beberapa pihak untuk penanggulangannya. Camera trap juga rencananya akan kita tambah yang merupakan bantuan LSM," kata dia.

Menurut dia, masuknya harimau itu ke perkebunan warga diduga lantaran habitat mereka terganggu. Namun, hal itu masih dalam penyelidikan. "Bisa jadi juga karena terganggunya rantai makanan, sehingga harimau tersebut keluar dari habitatnya. Kita juga mengimbau agar masyarakat terus menjaga kelestarian lingkungan. Dan jangan sekali-sekali mengganggu habitat hewan," kata dia. (PRO1)

Berikan Komentar

Kopi Pahit

Artikel Lainnya
Pilgub Lampung, Peruntungan Arinal Djunaidi Berhenti di...

Saya yakin kekalahan Arinal bersama 10 bupati/walikota di Lampung...

1290


Copyright ©2024 lampungproco. All rights reserved