BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.co): Gubernur Lampung, Rahmat Mirzani Djausal, menekankan pentingnya koordinasi dan kolaborasi pemerintah daerah dengan seluruh Forkopimda dan pemangku kepentingan, untuk mewujudkan Lampung maju menuju Indonesia emas.
Ada pun salah satu isu strategis yang menjadi sorotan Gubernur Lampung yakni, rendahnya kualitas pembangunan manusia dan masih tingginya angka kemiskinan di Lampung.
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Lampung pada tahun 2024 sebesar 73,13 persen, yang menempatkan Lampung sebagai provinsi dengan IPM terendah di Sumatera, yang disebabkan hasil dari kemiskinan.
Gubernur Lampung, Rahmat Mirzani Djausal mengatakan, saat ini angka kemiskinan di Lampung juga masih tergolong tinggi yakni 10,69 persen, dimana kemiskinan tersebut didominasi pada daerah perdesaan.
"Hal ini menjadi anomali karena Lampung merupakan provinsi yang dikenal sebagai lumbung pangan nasional, melalui berbagai hasil pertanian dan perkebunannya seperti beras, jagung, singkong, kopi, coklat, nanas," kata Rahmat Mirzani Djausal saat Rapat Koordinasi (Rakor) bersama Forkopimda, instansi vertikal, BUMN, dan BUMD Lampung, di Hotel Akar Bandar Lampung, Rabu (16/7/2025).
Menurutnya, pertumbuhan ekonomi Lampung pada triwulan pertama di tahun 2025 juga merupakan yang tertinggi di Sumatera mencapai 4,57 persen, dengan PDRB sebesar Rp483 triliun di tahun 2024.
Untuk mengatasi masalah kemiskinan, Gubernur Lampung telah mendorong hilirisasi dan modernisasi pertanian yang akan mendukung peningkatan produktivitas, dan menciptakan nilai tambah produk pertanian melalui penetapan kebijakan harga gabah, pengendalian distribusi gabah, penetapan harga ubi kayu, pemberian bantuan dryer, pupuk organik cair, combine harvester, rice milling unit, dan pembangunan silo.
Hal tersebut dilakukan, untuk menciptakan ekosistem bisnis yang kondusif, yang akan mendorong pertumbuhan ekonomi di desa, sehingga bisa meningkatkan kesejahteraan petani dan masyarakat lampung.
"Kami akan melakukan hilirisasi dan memberikan nilai tambah di desa, dengan bantuan dryer di desa-desa, ada Rp1,5 triliun uang yang tadinya di kota, pindah ke desa, karena nilai tambah itu ada di desa," ujar Rahmat Mirzani Djausal.
Selain itu, untuk meningkatkan IPM Lampung, Gubernur Lampung juga telah melakukan langkah besar di dunia pendidikan, dengan melakukan penghapusan uang komite diseluruh sekolah negeri jenjang SMA, SMK, SLB se-Lampung.
Langkah tersebut, ditempuh sebagai bentuk komitmen nyata Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung, guna memastikan setiap anak di Lampung dapat mengakses pendidikan yang berkualitas, serta mewujudkan pndidikan yang adil dan merata bagi seluruh masyarakat.
Gubernur Mirza juga menyampaikan kembali harapannya kepada Forkopimda serta seluruh instansi vertikal, BUMN, dan BUMD di Lampung, untuk berkolaborasi untuk mewujudkan Lampung maju. (***)
#Editor : Febri Arianto
Berikan Komentar
Kominfo Lampung
471
Lampung Selatan
440
Universitas Lampung
Universitas Malahayati
Politeknik Negeri Lampung
IIB Darmajaya
Universitas Teknokrat Indonesia
Umitra Lampung
RSUDAM Provinsi Lampung
TDM Honda Lampung
Bank Lampung
DPRD Provinsi Lampung
DPRD Kota Bandar Lampung
DPRD Kota Metro
Pemrov Lampung
Pemkot Bandar Lampung
Pemkab Lampung Selatan
Pemkab Pesisir Barat
Pemkab Pesawaran
Pemkab Lampung Tengah
Pemkot Kota Metro
Pemkab Mesuji
Pemkab Tulangbawang Barat
Suaradotcom
Klikpositif
Siberindo
Goindonesia