Geser ke atas
News Ekbis Sosok Halal Pelesir Olahraga Nasional Daerah Otomotif

Kanal

Ini Dia Onde-onde Herbal Khas Malang Utara
Lampungpro.co, 18-Sep-2017

1234

Share

onde-onde, Mojokerto, Lawang, Menpar Arief Yahya, Festival Budaya Malang Utara

LAWANG (Lampungpro.com)-Siapa yang tak kenal dengan jajanan Onde-onde. Kue berbentuk bulat dengan balutan jinten disekelilingnya ini merupakan makanan dari Mojokerto. Namun kini banyak masyarakat Jawa Timur, mengenal onde-onde juga berasal dari Lawang, sebuah kecamatan yang menjadi pintu masuk ke Malang dari utara, termasuk Surabaya.

Menpar Arief Yahya tidak meragukan asal muasal onde-onde itu. Karena, antara yang punya, yang mencipta dan mempopulerkan, bisa jadi beda-beda. "Yang penting, harus dibranding sebagai jajanan Nusantara, yang punya tempat di pariwisata," kata Menpar Arief Yahya.

Ada juga yang mencatat, onde-onde itu berasal dari Tiongkok, dari zaman Dinasti Tang. Makanan yang di tanah air disebut Onde Onde itu konon berasal dari Xian, tempat Terracota itu berada. Makanan ini lalu dibawa ke Asia Timur dan Tenggara.

Di Festival Budaya Malang Utara di Graha Wiyata Outbond, Lawang, yang dihelat sejak Sabtu (16/9) hingga Minggu (17/9), muncul berbagai varian rasa onde-onde. Lomba membuat onde-onde yang diikuti 25 kelompok UMKM dan PKK (masing-masing kelompok terdiri dari 3-5 personil) dari Lawang, Singosari, Karangploso dan Purwodadi (Pasuruan) makin menguatkan bangsa kita sudah turun temurun membuat onde onde.

Apa yang membedakan onde-onde khas Lawang. Ternyata terletak pada isinya. Pada onde-onde Mojokerto, isinya sedikit sedangkan onde-onde khas Lawang, isinya penuh. "Jadi kalau dikocok, onde-onde Mojokerto berbunyi, itu menunjukkan isinya sedikit. Sedangkan Lawang, tidak ada bunyi, isinya penuh dan onde-ondenya empuk kalau ditekan, kata Ketua Koordinator Festival Budaya Malang Utara, Tarmudji, Minggu (17/9).

Selain isinya penuh, onde-onde khas Lawang juga punya banyak variant. Hal itu terlihat saat lomba membuat onde-onde. Sejumlah peserta ada yang punya onde-onde isi keju, pisang, dan ketela. Tidak hanya itu, ada pula peserta yang menamakan onde-onde herbal.

Yakni, kulit onde-onde itu ditaburi jinten. "Pengelolaannya sama, hanya kulitnya dan isi ditambah dengan jinten. Rasanya lumayan. Ada pedasnya, kata Rini, salah seorang peserta dari Kecamatan Lawang.

Peserta lain juga tak mau kalau, mereka menambah isi dengan campuran durian. Sehingga bernama onde-onde rasa durian. Ada pula yang menambahkan cokelat pada isi. Tak mau kalah ide, peserta dari Kecamatan Purwodadi Pasuruan, mencampur isi onde-onde dengan buah naga.

1 2 3

Berikan Komentar

Kopi Pahit

Artikel Lainnya

Copyright ©2024 lampungproco. All rights reserved