Geser ke atas
News Ekbis Sosok Halal Pelesir Olahraga Nasional Daerah Otomotif

Kanal

Ini Lima Hotel Tutup dan Berganti Nama di Bandar Lampung, Jejak dan Prospek Bisnis Penginapan ke Depan
Lampungpro.co, 24-Jun-2025

Amiruddin Sormin 308

Share

Hotel Indra Puri di Jalan Wolter Monginsidi, Kota Bandar Lampung, yang kini menjadi Hotel Enersia. LAMPUNGPRO.CO

BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.co): Sejumlah hotel legendaris di Bandar Lampung kini tutup atau berganti nama, mengikuti dinamika industri perhotelan yang kian kompetitif. Beberapa hotel bahkan sudah dibongkar, berganti wajah jadi properti komersial baru, namun meninggalkan jejak sejarah panjang di perhotelan Lampung.

Berikut daftar lima hotel tutup dan berganti nama di Bandar Lampung:

1. Hotel Kartika di Jalan KH Ahmad Dahlan, dulu megah dan ramai digunakan untuk acara besar. Namun, kini sudah dibongkar dan lahannya dipagar dengan papan bertuliskan "mall".

2. Hotel Indra Puri yang ikonik di Jalan Wolter Mongonsidi telah berubah nama menjadi Emersia Hotel & Resort sejak 2012. Hotel ini diperbarui total wajah lama yang dulu dikenal masyarakat. Pemiliknya pun berubah dari Nazaruddin Indrawan ke notaris Erdy Muluk dan istrinya Merry Warti.

3. Hotel Whiz Prime di Jalan Ahmad Yani juga tak lagi menggunakan nama lamanya. Kini beroperasi sebagai Arte Hotel di bawah manajemen Fortius Group.

4. Hotel Bukit Randu telah resmi berubah menjadi Holiday Inn Bandar Lampung. Hotel ini kini menjadi bagian dari jaringan hotel internasional dari yang sebelumnya pemilik lokal.

5. Alvia Hotel di kawasan Telukbetung, terpantau tidak lagi beroperasi dan terdaftar sebagai “permanently closed” di sejumlah platform pemesanan online. Bangunannya masih berdiri, namun aktivitas tamu sudah lama tak terlihat.

Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) Lampung, jumlah kamar hotel di Provinsi Lampung hingga akhir 2024 mencapai 9.573 unit dengan 14.289 tempat tidur, mencakup hotel bintang dan non-bintang. Sementara data nasional Kemenkeu menyebut Lampung menyumbang 189.780 kamar hotel melati, atau sekitar 79,4 persen dari total kamar jenis itu di seluruh Indonesia.

Jumlah kunjungan wisatawan juga terus menunjukkan tren positif, dengan 107.774 tamu tercatat menginap di hotel berbintang pada Desember 2024, naik signifikan dari 95.645 tamu bulan sebelumnya. Tingkat hunian kamar (TPK) juga meningkat dari 51,67 persen menjadi 58,72 persen, menandakan pemulihan sektor perhotelan pasca-pandemi mulai konsisten.

Perubahan nama dan tutupnya hotel lama menunjukkan siklus bisnis yang wajar, di mana bangunan lama disesuaikan dengan kebutuhan pasar baru dan merek internasional mulai masuk. Namun, fenomena ini juga menggarisbawahi pentingnya inovasi dan adaptasi dalam industri perhotelan Lampung agar tetap relevan.

Prospek hotel di Lampung dinilai cerah karena posisi strategis sebagai pintu gerbang Sumatera dan tumbuhnya destinasi wisata seperti Pahawang, Way Kambas, dan Tanjung Setia. Rebranding hotel dan tumbuhnya akomodasi menengah hingga premium menjadi sinyal kuat bahwa industri ini siap masuk fase kompetisi layanan. (***)

Editor: Amiruddin Sormin Laporan: Tim Lampungpro.co

Berikan Komentar

Kopi Pahit

Artikel Lainnya

Copyright ©2024 lampungproco. All rights reserved